Jumat 19 Jan 2018 23:27 WIB

Dengar Lagu Favorit Bantu Atasi Demensia

Lagu favorit memiliki kekuatan untuk menghidupkan kenangan lama

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Demensia
Foto: pixabay
Ilustrasi Demensia

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Mendengarkan lagu favorit ditengarai bermanfaat untuk membantu menangkal efek demensia. Lagu-lagu kesukaan itu memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan pasien dengan menghidupkan kenangan lama.

Temuan dihimpun oleh Pusat Longevitas Internasional (ILC) di Inggris yang membentuk Komisi Demensia dan Musik. Kepala eksekutif pusat tersebut, Baroness Sally Greengross, mengatakan komisi mengeksplorasi peran musik dalam mengurangi efek demensia.

"Orang-orang dengan demensia hidup di dunia yang sunyi namun musik bisa kembali menghidupkan ingatan mereka. Semakin banyak bukti bahwa musik bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pengidapnya," ujarnya.

Tim meyakini bahwa kenangan bisa dibangkitkan jika pasien menikmati lagu yang biasa didengarnya antara usia 10 sampai 30 tahun. Laporan terkait telah dipresentasikan kepada pembuat kebijakan, akademisi, dokter dan pemilik yayasan di Inggris.

Komisi telah mengumpulkan bukti tertulis dari sekitar 50 pakar terkait. Analisis bukti tersebut menunjukkan bahwa bahkan jika area tertentu pada otak telah terpengaruh demensia, pasien masih dapat memahami dan menikmati musik.

Area otak yang terkait dengan memori musik juga disebut tumpang tindih dengan daerah yang tidak cedera akibat demensia. Para periset hendak meneliti efek dari belajar memainkan alat musik sebagai terapi demensia dan alzheimer.

Sejumlah yayasan dan organisasi telah setuju dengan penerapan terapi musik untuk para penderita alzheimer dan demensia. Beberapa kasus menunjukkan perbaikan kondisi pasien usai mendengarkan lagu yang kerap didengar di masa lalu.

"Musik semakin banyak digunakan untuk membantu penderita demensia karena memunculkan pengalaman masa lalu dan emosi yang kuat. Ini bisa memberi kenyamanan dan kesenangan dan memberi jalan untuk membantu orang terhubung," kata Dr Karen Harrison-Dening dari Dementia UK, dikutip dari laman Express.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement