REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Para petani di kawasan Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, mengaku resah dengan gangguan gajah liar di areal perkebunannya. Akibat serangan gajah, petani mengalami kerugian.
Ketua Kelompok Tani Hijrah Gampong Alue Lhok, Kecamatan Paya Bakong, Tgk Ibrahim Din, di Lhokseumawe, Jumat mengatakan, gajah telah mengobrak-abrik tanaman mereka dalam beberapa waktu terakhir.
Ia mengungkapkan, jenis tanaman yang kerap dirusak antara lain, kelapa sawit, kakao, pinang, durian, karet, serta sejumlah jenis tanaman palawija.
Gajah mematahkan batang muda pohon kelapa sawit dan pinang. Mereka lantas memakan batang lunaknya. Kawanan gajah juga menyobek kulit batang tanaman karet dan kakao untuk dimakan.
"Selain merusak pohon yang kami tanam, gajah juga merusak dan mengobrak-abrik gubuk petani untuk mencari beras dan garam," ujar dia.
Ibrahim sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah dan juga instansi terkait terhadap upaya antisipasi gangguan gajah liar. Ia ingin petani dapat berkebun dengan aman dan dapat menghasilkan. Gangguan gajah liar sudah terjadi sejak lama di kawasan tersebut sehingga tanaman perkebunan sulit tumbuh dan berkembang dengan semestinya.