Sabtu 20 Jan 2018 15:55 WIB

Agar Berwiraswasta Menjadi Berkah

Jangan Menunda Perkerjaan dan Peluang

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Rezeki/Ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rezeki/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Agar kegiatan berwiraswasta tetap mendapat berkah, ada beberapa hal yang penting diperhati kan. Pertama, bagi seorang Muslim, mencari re zeki apa pun caranya, tak boleh tergelincir niatnya. Niat yang utama ialah sebagai media untuk beribadah kepada Allah. Pen tingnya niat, ditekankan dalam hadis riwayat Umar bin Khatab. “Se sungguhnya setiap amal perbuatan bergantung pa da niatnya.”

Kedua, tidak menunda- nunda pekerjaan dan menyia-nyiakan pe luang. Bila peluang baik datang di pagi hari, hendaknya kesempatan itu di jemput tepat waktu. Apa lagi, sebagian keber kahan datang di pagi hari. Hal ini sebagaimana diriwayatkan Turmudzi, Ibnu Ma jah, dan Abu Dawud.

Ketiga, mengedepan kan profesionalisme ker ja. Tiap-tiap pekerjaan yang ada di hadap an- nya dikerjakan dengan totalitas dan kesungguhan. Dengan demikian, akan mem buahkan hasil yang maksimal. Hadis riwayat Al Baihaqi menyatakan demikian. Rasulullah pernah bersabda bahwa sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bersungguh-sungguh mengerjakan pekerjaannya.

Dan keempat, tetap proporsional. Bekerja boleh, tetapi tidak menghilangkan porsi ber ibadah kepada Allah. Kesibukan berusaha men cari nafkah, bukan berarti lantas mela laikan perintah agama. Termasuk, dalam kategori ini, berbisnis di sektor yang dilarang oleh agama. “Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan, hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) di bang kitkan.” (QS al-Mulk [67]: 15).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَفَمَنْ هُوَ قَاۤىِٕمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْۚ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ ۗ قُلْ سَمُّوْهُمْۗ اَمْ تُنَبِّـُٔوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ ۗبَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang lain)? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah, “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu.” Atau apakah kamu hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau (mengatakan tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya bagi orang kafir, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah, dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memberi petunjuk baginya.

(QS. Ar-Ra'd ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement