REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dubes Indonesia untuk Republik Islam Iran Octavino Alimudin mengatakan kondisi Iran setelah aksi reli demonstrasi beberapa hari pada akhir Desember 2017 sudah aman dan terbuka untuk pebisnis dari Indonesia.
"Kondisi Iran dan ibu kota Teheran ini sangat aman. Anda bisa pergi ke mana saja, atau melihat daerah yang sebelumnya jadi tempat kejadian demo," katanya saat ditemui pers Indonesia yang berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran, Sabtu (20/1).
Demonstrasi di berbagai kota di Iran sebenarnya dipicu kondisi kenaikan harga, khususnya bahan bakar minyak (BBM). Namun kemudian ada yang tidak suka pemerintah sehingga dibalas lagi lebih banyak dengan demo yang propemerintah Iran.
Demonstrasi di Teheran, Iran, 30 Desember 2017.
Octavino mengungkapkan, dengan kondisi aman itu Pemerintah Iran pada Januari ini telah menyelenggarakan berbagai agenda internasional, seperti Konferensi Uni Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam ke-13 (PUIC) di Teheran, yang dari Indonesia dihadiri Wakil Ketua DPR Fadli Zon, yang saat itu sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPR didsampingi Ibu Nurhayati Ali Assegaf dan beberapa anggota DPR.
Di saat hampir bersamaan juga ada kegiatan dialog budaya Asia di Teheran yang diikuti lebih dari 70 cendekiawan dari kawasan Asia. Salah satu peserta dialog ini adalah Prof Dr Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban.
Octaviano yang sebelmunya pernah bertugas di KBRI Budapest itu mengatakan, hubungan Indonesia dan Iran cukup erat, bahkan antarMenteri Luar Negeri biasa saling menelepon, yang biasanya didahului dengan pesan singkat antarkeduanya.
Dalam berbicara masalah dunia, termasuk masalah Palestina, kedua Menlu bisa saling berkontak cukup intens. Bahkan terakhir bertemu di Istanbul Turki saat konferensi tingkat tinggi luar biasa Organisasi Kerjasama negara-negara Islam (OKI) Desember 2017.
Ia berharap hubungan yang baik ini juga bisa dimanfaatkan para pebisnis kedua negera bisa meningkatkan kontak dagangnya.
Dalam hubungan bilateral dagang Indonesia-Iran, terus meningkat tajam, tercatat transaksi pada Oktober 2017 mencapai 537,7 juta dolar AS, naik 146 persen dibandingkan Oktober 2016 sebesar 221,3 juta dolar AS.
"Umumnya perdagangan kedua negara mengalami tren kenaikan dengan surplus di pihak Indonesia," kata Octaviano.