Sabtu 20 Jan 2018 23:48 WIB

Hasto: PPP Saudara Tua PDI Perjuangan

Penolakan DPW PPP Sumut terhadap keputusan DPP PPP dinamika yang biasa.

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Syaiful Hidayat (kiri) - Sihar Sitorus (tengah) memberikan pidatonya saat acara HUT PDIP ke-45 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/1).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Syaiful Hidayat (kiri) - Sihar Sitorus (tengah) memberikan pidatonya saat acara HUT PDIP ke-45 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai perpecahan suara di tubuh PPP terkait dukungan untuk Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dalam Pilgub Sumut adalah hal yang wajar. Dia menilai, penolakan DPW PPP Sumut dan DPC kabupaten/kota terhadap keputusan DPP PPP mendukung pasangan itu adalah dinamika yang biasa.

"Sejarah PDIP dan PPP sangat lama. PPP merupakan saudara tua PDIP. Jika ada dinamika itu hal yang wajar dalam demokrasi," kata Hasto usai Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDI Perjuangan Sumut di Medan, Sabtu (20/1).

Hasto mengatakan, PDI Perjuangan memiliki sejarah ikatan yang panjang dengan PPP. Hubungan yang baik ini pun, menurutnya, terlihat dari koalisi yang dilakukan kedua partai dalam Pilkada serentak tahun ini.

"Kami di 61 daerah di Indonesia yang berkoalisi dengan PPP, dan hubungan Megawati dan Hamzah Haz, Mbah Maimun itu hubungan yang meletakkan persahabatan sejati. Dengan adanya Rakerdasus ini tidak ada lagi persoalan terkait dukungan PPP," ujar Hasto.

Sebelumnya, DPW PPP Sumut menyatakan menolak keputusan DPP yang mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dalam Pilgub Sumut.

Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Paralagutan Lubis mengklaim, keputusan ini juga mewakili suara seluruh DPC se-Sumut. Yulizar mengatakan, mereka tidak setuju dengan adanya pasangan pelangi. Mereka berharap Djarot didampingi dengan sosok Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement