REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Sebanyak dua korban perahu yang terbalik di Perairan Lapa Daya, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hingga saat ini masih belum ditemukan. Dua korban tersebut yakni Muhammad asal Desa Candi dan Bahrawi asal Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek.
"Belum ada perkembangan. Semoga saja kondisi cuaca kondusif dan selanjutnya anggota bisa maksimal melakukan pencarian terhadap dua korban tersebut," kata Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukid di Sumenep, Ahad (21/1)
Pada Sabtu (20/1) siang, perahu yang membawa delapan nelayan terbalik setelah dihantam ombak dan angin kencang di Perairan Desa Lapa Daya, Kecamatan Dungkek, Sumenep. Seorang nelayan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, yakni Bunawi, warga Desa Jadung, Kecamatan Dungkek.
Sementara lima nelayan lainnya, yakni Nardi, Darso, Suki, Sarbani, dan Durrahman, semuanya warga Kecamatan Dungkek, selamat. Korban yang meninggal maupun selamat sempat berenang setelah perahunya terbalik dan ikut arus hingga ke Perairan Giliyang yang posisinya di sebelah utara lokasi kejadian.
Sebelumnya, mereka berangkat menangkap ikan dengan naik perahu dari Perairan Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, pada Sabtu (20/1) pukul 04.00 WIB.