REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK TIMUR -- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lombok Timur mulai melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Sabtu (20/1). Sebanyak 2.017 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) menyebar di 254 desa yang ada di 20 kecamatan di Lombok Timur.
Proses coklit di hari pertama diawali dengan apel bersama Ketua KPUD Lombok Timur Muhammad Saleh dan Kapolres Lombok Timur AKBP Eka Faturrahman. Hadir pula Divisi Sosialisi Pendidikan Pemilih dan SDM KPUD NTB Yan Marli, serta ratusan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Taman Tugu Selong, Lombok Timur.
Selepas apel, Ketua KPUD Lombok Timur Muhammad Saleh, Kapolres Lombok Timur AKBP Eka Faturrahman, Divisi Sosialisi Pendidikan Pemilih dan SDM KPUD NTB Yan Marli bergegas menuju kediaman Siti Rohmi Djalilah yang berada di Kelurahan Rakam, Kecamatan Selong.
"Kita akan melakukan coklit untuk Ibu Rohmi dan suaminya, Khairul Rizal yang juga Ketua DPRD Lombok Timur," ujar Saleh begitu tiba di rumah Rohmi.
Saleh mengatakan, jajaran KPUD Lombok Timur berpencar bersama PPDP melakukan coklit di rumah bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTB serta bakal calon bupati dan wakil bupati Lombok Timur. Rohmi sendiri merupakan salah satu bakal calon wakil gubernur NTB yang berasal dari Lombok Timur yang berpasangan dengan Zulkieflimansyah, anggota DPR RI dari PKS.
Rohmi yang sejak pagi menunggu, menyambut kedatangan tim KPUD dengan ramah. Busana serba hijau dengan motif batik bertuliskan Nahdlatul Wathan (NW) menjadi pilihannya dalam prosesi coklit ini.
Meski telah berkumpul, baik Rohmi dan KPUD Lombok Timur, prosesi coklit belum bisa dilaksanakan. "Ini kita masih menunggu PPDP, mungkin masih di jalan," kata Saleh.
Calon wakil gubernut NTB Siti Rohmi Djalilah (tengah).
Alhasil, obrolan-obrolan santai dengan suguhan kopi khas Lombok mengiringi pertemuan ini sembari menunggu petugas coklit datang. Sejumlah guyonan dari satu-satunya perempuan yang maju dalam kontestasi Pilgub NTB membuat cair suasana. "Nah, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga," kata Rohmi begitu melihat petugas coklit tiba di rumahnya.
Sang petugas coklit, Rabiah memilih duduk agak menjauh dari Rohmi lantaran mengaku gugup bertemu bakal calon Wakil Gubernur NTB tersebut. Sontak hal ini mengundang tawa dari tim KPUD Lombok Timur, Kapolres, dan awak media yang meliput. "Sudah enggak apa-apa, sini duduknya biar lebih mudah tanya-tanyanya," ajak Rohmi.
Tak ada kendala berarti dalam proses coklit ini lantaran Rohmi mengaku sudah menyiapkan persyaratan seperti KTP dan Kartu Keluarga sebelum petugas datang. Menurut Rohmi, proses coklit sangat penting dalam menemui formulasi terbaik mendapatkan data pemilih yang valid. Ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Rohmi mengimbau, masyarakat yang nantinya sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mampu menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya. "Mari kita dukung dan sukseskan gerakan coklit. Gunakan hak pilh Anda, jangan sampai merugi karena dari kades sampai presiden kita pilih sendiri, jangan sampai lewatkan hak kita dalam pesta demokrasi ini," ujar Rohmi.