REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklarifikasi isu rumah dengan uang muka atau down payment (DP) nol rupiah yang dibangun di lahan proyek apartemen mangkrak. Ia membenarkan ada proyek bermasalah di sana namun berbeda dengan lahan yang digunakan rumah susun DP 0.
Sandi mengatakan, total lahan di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur ini yakni sebesar 2,9 hektare. 1,5 hektare di lahan tersebut memang direncanakan akan dibangun apartemen komersial oleh pemerintahan sebelumnya. Sementara untuk rumah susun DP 0 beda lahan.
"Ada sisa 1,4 hektare yang belum dikerjasamakan (yang digunakan untuk rusun DP 0 rupiah)," kata Sandi di Jakarta Selatan, Ahad (21/1).
(Baca: Anies Launching Rusun Pertama DP 0 Rupiah)
Sandi mengatakan, lahan seluas 2,9 hektare itu seluruhnya milik PD Pembangunan Sarana Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI. Proyek mangkrak di 1,5 hektare lahan itu merupakan kerjasama antara PD Pembangunan Sarana Jaya dengan pihak pengembang swasta.
Munculnya dugaan pembangunan rusun DP 0 yang dibangun di lahan yang sama dengan apartemen itu muncul dari cuitan netizen di media sosial Twitter. Seorang berakun Luki Febriyanti (@lalalalucki) mencuit tentang tak kunjung jelasnya pembangunan apartemen di lahan tersebut.
Padahal, keluarganya sudah mencicil untuk pembelian apartemen tersebut sejak 2015. Bahkan, dalam salah satu cuitannya ia mengklaim sudah menyetor dana hampir 50 persen dari harga jual. Ketika Gubernur Anies Baswedan melakukan ground breaking rumah DP 0 di lahan yang sama dengan apartemen yang dibelinya, dia kaget dan lantas mencuit.
"Singkat cerita, mulailah kami bayar secara rutin cicilan per bulan utk unit apartemen #PondokKelapaVillage tersebut. Hingga awal 2017, dana yang kami setorkan sudah hampir 50 persen dari harga unit. #RumahDP0," cuitnya.