Ahad 21 Jan 2018 13:02 WIB

Dua Perusahaan Pakistan Menang Lelang Beras Impor Bulog

Dua perusahaan Pakistan mendapat pesanan 65 ribu metrik ton beras.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1). Pemerintah bakal mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton guna menambah pasokan beras nasional yang kini hanya tersisa dibawah satu juta ton beras sementara menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB negara seperti Indonesia harus mempunyai cadangan beras nasional berkisar 1,1 juta hingga 1,8 juta ton.
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1). Pemerintah bakal mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton guna menambah pasokan beras nasional yang kini hanya tersisa dibawah satu juta ton beras sementara menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB negara seperti Indonesia harus mempunyai cadangan beras nasional berkisar 1,1 juta hingga 1,8 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dua perusahaan asal Pakistan memenangkan lelang pengadaan beras impor yang dilakukan oleh Perum Bulog. Berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Perdagangan Pakistan, yang dikutip oleh The Nation pada Ahad (21/1), dua perusahaan tersebut mendapat pesanan 65 ribu metrik ton beras.

Sebelum memenangkan tender, dua eksportir beras yang tidak disebutkan namanya itu telah mengikuti tahapan negosiasi harga. Kemudian, pada 19 Januari lalu, mereka ditetapkan sebagai pemenang tender yang akan mendatangkan 65 ribu metrik ton beras, dari total 84 ribu metrik ton beras, yang dialokasikan untuk kawasan Asia Selatan. Sementara, sisanya dimenangkan oleh satu perusahaan asal India.

"Kementerian Perdagangan (Pakistan) berharap keberhasilan ini akan menjadi batu loncatan dalam memasuki pasar beras yang besar di Indonesia," tulis The Nation.

Ini merupakan kali pertama bagi Pakistan mengekspor beras kategori umum ke Indonesia. Sebelumnya, negara tersebut hanya mengekspor beras jenis basmati, yang memang tidak diproduksi di Tanah Air.

Indonesia dan Pakistan sebelumnya telah memiliki kerja sama perdagangan Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (PTA) yang ditandatangani pada 2012 lalu. Setelah adanya kerja sama tersebut, nilai perdagangan antara kedua negara memang terus meningkat. Namun, peningkatan itu hanya memberikan surplus pada Indonesia.

Karena itu, Pakistan akhirnya meminta adanya review atas kerja sama dagang tersebut agar dapat sama-sama menguntungkan kedua pihak. Dalam pembahasan review, Pakistan mengangkat isu soal ekspor beras ke Indonesia. Akhirnya, kedua negara sepakat menandatangani nota kesepahaman yang menyatakan bahwa Indonesia akan mempertimbangkan untuk mengimpor beras dari Pakistan apabila dibutuhkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement