Ahad 21 Jan 2018 17:14 WIB

Amerika Serikat Cari Dukungan Arab Atas Pengakuan Yerusalem

Mike Pence akan berkunjung ke Mesir untuk cari dukungan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Presiden Donald Trump, didampingi oleh Wakil Presiden Mike Pence, memegang sebuah dokumen proklamasi yang ditandatanganinya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di Ruang Penerimaan Diplomatik Gedung Putih, Rabu (6/12), di Washington.
Foto: AP Photo / Evan Vucci
Presiden Donald Trump, didampingi oleh Wakil Presiden Mike Pence, memegang sebuah dokumen proklamasi yang ditandatanganinya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di Ruang Penerimaan Diplomatik Gedung Putih, Rabu (6/12), di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence tengah mengadakan kunjungan ke Mesir dan bertemu Presiden Abel Fatah al-Sisi di Kairo. Kedatangan Pence sekaligus mencari dukungan sekutu di dunia Arab guna mendukung keputusan Presiden Donald Trump terkait status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Kami mendengar jika Presiden Al-Sisi tidak menyetujui hal itu," kata Pence dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Pence mengatakan, Presiden Mesir mengaku keberatan dengan penetapan sepihak yang telah dilakukan Amerika.

Keputusan sepihak AS terkait Yerusalem terus mendapatkan tentangan, terlebih dari dunia Arab. Presiden Mesir Al-Sisi termasuk sosok yang menolak kebijakan tersebut. Mesir bahkan membuat sebah resolusi yang diajukan dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa waktu lalu.

Pence mengungkapkan, AS tetap berusaha meredakan konflik serta mendukung solusi perdamaian antara Palestina dan Israel. Trump beralasan penetapan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel merupakan salah satu proses perwujudan perdamaian di kawasan tersebut. "Dan menurut pendapat saya, dia (Al-Sisi) termotivasi dengan pesan tersebut," kata Pence lagi.