Ahad 21 Jan 2018 17:24 WIB

Ulama: Jika Dibiarkan Bebas, Perilaku LGBT Merusak Bangsa

Didin Hafiduddin meminta semua fraksi di DPR RI untuk menolak perilaku LGBT.

Rep: Novita Intan/ Red: Bayu Hermawan
KH Didin Hafiduddin
Foto: Republika
KH Didin Hafiduddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan muslim Didin Hafiduddin meminta semua fraksi di DPR RI untuk menolak perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) berkembang di Indonesia. Sebab menurutnya, perilaku LGBT akan merusak bangsa Indonesia.

"Berharap semua fraksi di DPR bisa menolak LGBT, karena bukan hanya menghancurkan umat Islam, tetapi juga negara, keluarga hingga tatanan pribadi manusia," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Ahad (21/1).

Didin mengatakan, perilaku LGBT bisa menghancurkan nilai kemanusiaan. Untuk itu, seluruh anggota DPR harus berpikir dengan jernih dan melihat masa depan negara serta bangsa. "LGBT ini sama halnya dengan Miras, sumber kerusakan kejahatan jika dibiarkan bebas,"  tegasnya.

Demi meminimalisirkan meruaknya LGBT di Indonesia, ia menyarankan, agar pemerintah memperbaiki situasi tersebut. "Tugas kita itu bisa minimalisir dan memperbaiki yang sudah terjerumus (LGBT) disitu," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan semua agama tidak mentolerir segala bentuk perilaku LGBT. "LGBT itu sesuatu yang sama sekali tidak ditolerir sama agama apapun, apalagi agama Islam. Semua agama tidak mentolerir tindakan perilaku LGBT itu," kata Lukman di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo, Surabaya, Sabtu (20/1).

Lukman kemudian berpendapat, pendidikan terhadap orang tua lebih penting diberikan daripada terhadap anak-anak. Karena, dari orang tua yang terdidik lah akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas.

"Jadi ini salah satu contoh betapa perubahan yang terjadi oleh teknologi informasi itu mengubah nilai-nilai yang selama ini kita anut, yang kemudian memgalami pergeseran," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement