Ahad 21 Jan 2018 21:35 WIB

Len Industri Bangun PLTS di Lokasi Tol Trans Sumatra

PLTS ini mampu memberikan penghematan 20 persen-50 persen tagihan listrik.

Rep: fergi nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kiri) berjalan bersama seusai meresmikan Tol Pelabuhan Bakauheni-Terbanggi Besar seksi satu, di Bakauheni, Lampung, Ahad (21/1).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kiri) berjalan bersama seusai meresmikan Tol Pelabuhan Bakauheni-Terbanggi Besar seksi satu, di Bakauheni, Lampung, Ahad (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG - PT Len Industri (Persero) bersinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) Konstruksi, PT Hutama Karya (Persero) membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Lokasi Jalan Tol Trans Sumatra ruas Bakauheni Terbanggi Besar, Lampung. PLTS di area gate Bakauheuni Selatan ini memiliki kapasitas 46 kWp system on grid yang dilengkapi battery yang akan memasok listrik untuk gerbang tol dan kantor operasional pengelola jalan tol.

Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Direktur Utama Len Zaky Gamal Yasin mengatakan, PT Len akan bersinergi sesama BUMN di Lampung. Sementara, PLTS ini ditujukan untuk penghematan dan pemanfaatan energi ramah lingkungan. "PLTS ini mampu memberikan penghematan 20 persen-50 persen tagihan listrik," kata Zaky Gamal di Lokasi Peresmian Jalan Tol Bakauheni, Lampung, Ahad (21/1).

PLTS sudah menjadi prioritas pembangkit listrik di dunia dan digunakan dalam banyak fasilitas, diantaranya perumahan, bandara, daerah wisata, pelabuhan, termasuk jalan tol serta digunakan oleh perusahan penyedia listrik menjadi salah satu sumber listrik terbaru yang efisien.

"Hutama Karya akan memanfaatkan lahan sekitar sepanjang tol untuk PLTS, jaringan Gas, Perkebunan, dan Telekomunikasi. PLTS merupakan energi terbarukan (energi masa depan) yang sekaligus dapat digunakan sebagai efisiensi dan cadangan energi, kami senang bisa bekerjasama dengan Len membangun PLTS dan memaksimalkan potensi yang ada di sekitar jalan tol" ujar Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra.

Setelah PLTS terbesar di Indonesia pada tahun 2015 di Kupang, Len akan terus eksis mengembangkan konsep energi terbarukan dengan PLTS untuk memperkecil ketergantungan pada energi fosil dengan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang tersedia di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement