Ahad 21 Jan 2018 22:37 WIB

Jokowi Minta Petani tak Hanya Jual Gabah Kering

Petani sebaiknya bisa menjual beras karena harganya akan lebih tinggi.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Israr Itah
Joko Widodo - Presiden RI
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo - Presiden RI

REPUBLIKA.CO.ID, MESUJI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta petani padi tak hanya menjual hasil panen dalam bentuk gabah kering. Sebab, harga gabah hasil panen sering kali sangat kecil dibandingkan gabah yang telah diolah. Petani sebaiknya bisa menjual beras karena harganya akan lebih tinggi.

"Jadi saya sampaikan agar jualnya dalam bentuk beras, syukur sudah dikemas," kata Jokowi dalam acara Pengembangan Produk Kawasan Unggulan Perdesaan Terintegrasi, di Desa Wonosasi, Mesuji, Lampung, Ahad (21/1).

Dalam acara ini, Jokowi juga meresmikan penggilingan padi bagi masyarakat di sekitar pedesaan Wonosari. Dengan penggilingan tersebut, para petani bisa menggiling gabah untuk dijadikan beras sebelum dijual.

Jika program penggilingan beras ini berjalan baik, maka pemerintah bisa menambah kapasitas mesin penggiling. Jokowi mengatakan, selain di Mesuji pemerintah juga tengah meninjau daerah pertanian lain untuk disediakan mesin penggiling gabah. Diharapkan keberadaan mesin tersebut bisa menjadi solusi bagi petani meningkatkan produk pertanian.

Jokowi yang sempat bertanya kepada petani cukup tercengang mengetahui perbedaan harga jual gabah kering dan harga beli beras. Gabah kering hanya dibeli sekitar Rp 3.500 per kilogram (kg), sedangkan harga beli beras mecapai Rp 10 ribu per kg.

"Kalau gabah diubah jadi beras untungnya jelas beras lebih besar. Apalagi sudah dikemas jualnya ke pasar lebih anu (besar) lagi. Ini (penggilingan padi) kenapa diperbaiki dan dibangun arahnya ke sana," kata Jokowi.

Selain meminta petani mengolah padi agar lebih menghasilkan pendapatan, Jokowi juga berharap agar para petani bisa membuat kelompok besar, sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. Melalui kelompok berskala besar maka produk pertanian pun bisa lebih besar yang akhirnya bisa menghasilkan produk untuk bersaing.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement