REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Pasukan khusus Tunisia membunuh seorang pemimpin Alqaidah di Islam Magribi (AQIM). Aparat juga menewaskan seorang pembantu utama pemimpn tersebut. Demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri Tunisia, Ahad (22/1).
Kementerian dalam negeri mengatakan, pasukan mereka pada Ahad menemukan mayat seorang gerilyawan lain yang tewas dalam serangan pada Sabtu.
"Teroris ini adalah warga Aljazair bernama Bechir Ben Neji dan dia adalah pemimpin Okba Ibn Nafaa di Gunung Semmama," kata Kemendagri.
Pasukan keamanan tahun lalu membunuh sejumlah gerilyawan termasuk Mourad Chaieb dari Aljazair, mantan pemimpin Okba Ibn Nafaa. Okba Ibn Nafaa, cabang setempat AQIM, sebagian besar bersarang di pegunungan Semmama dan Chaambi di sepanjang perbatasan dengan Aljazair.
Tentara berusaha membubarkan mereka selama beberapa tahun belakangan. Gerilyawan itu pada masa lalu melancarkan serangan ke pos pemeriksaan dan kota terdekat.
Pasukan keamanan juga membunuh Bilel Kobi, pembantu utama Abu Musab Abdul Wadud, dalam penyergapan di dekat perbatasan Aljazair saat menjalankan upaya menata kembali cabang AQIM di Tunisia setelah serangan udara Tunisia.
Tunisia telah siaga sejak 2015 ketika gerilyawan membunuh puluhan wisatawan.
ISIS mengklaim serangan paling besar di Tunisia termasuk serangan di sebuah hotel dan terhadap sebuah museum yang menewaskan puluhan turis pada tahun 2015.
Lebih dari 3.000 orang Tunisia telah pergi dalam beberapa tahun terakhir untuk bertempur bersama kelompok ISIS dan kelompok militan lainnya di Irak, Suriah dan Libya.