REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Warga di seluruh penjuru daerah di Indonesia, termasuk di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), bakal menyaksikan peristiwa gerhana bulan total pada 31 Januari 2018 mendatang. Warga terutama yang tinggal di daerah pesisir pun diimbau untuk mewaspadai banjir rob.
"Gerhana bulan total akan terjadi pada 31 Januari 2018 pukul 20.26 WIB," ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn atau yang akrab disapa Faiz, kepada Republika.co.id, Senin (22/1).
Gerhana bulan total terjadi saat seluruh wajah bulan tertutup oleh bayangan bumi. Saat itu, bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama. Dengan demikian, sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Gerhana bulan total kali ini pun akan lebih istimewa. Pasalnya, dalam waktu bersamaan, juga terjadi peristiwa supermoon. Saat supermoon, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat bulan purnama biasa.
Menurut Faiz, supermoon pada 31 Januari 2018 itu merupakan yang kedua kalinya dalam satu bulan setelah sebelumnya juga terjadi pada 2 Januari 2018. Karena itu, disebut sebagai fenomena blue moon, yang rata-rata terjadi 2,5 tahun sekali. "Maka, supermoon nanti spesial, bernama super blood blue moons," kata Faiz.
Faiz menambahkan, peristiwa alam itu akan menyebabkan peningkatan pasang air laut maksimum yang dapat menimbulkan banjir rob. Karenanya, dia mengimbau, warga yang tinggal dipesisir pantai untuk mewaspadai banjir rob tersebut.
"Waspada dan hati-hati bagi masyarakat Indramayu dan Cirebon yang tinggal di wilayah pesisir pantai," tandas Faiz.