REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2018, Perum Bulog telah menggelontorkan lebih dari 111 ribu ton beras medium ke pasar. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati mengatakan, beras tersebut dilepas dalam kegiatan Operasi Pasar (OP) yang bertujuan meredam gejolak harga beras di masyarakat.
"Realisasi (operasi pasar) sampai hari ini sudah 111.669.014,67 kilogram," kata Siti, lewat pesan singkat pada Republika.co.id, Senin (22/1).
Di awal Januari 2018, Bulog bersama dengan Kementerian Perdagangan telah memperluas jangkauan operasi pasar. Ada 1.838 gerai di 198 titik pasar di seluruh Tanah Air yang menjadi sasaran operasi pasar tersebut.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah itu juga telah melakukan operasi pasar sejak akhir 2017 lalu. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pada periode November-Desember, pihaknya telah menggelontorkan beras sebanyak 50 ribu ton.
Namun begitu, operasi pasar tersebut rupanya belum mampu meredam gejolak harga. Karenanya, pada 2018, Bulog memperluas jangkauan operasi pasar dari yang semula1.100 gerai menjadi 1.838 gerai di 198 titik pasar di seluruh Tanah Air.
Sementara itu, berdasarkan pantauan harga yang dirangkum oleh hargapangan.id, harga rata-rata nasional untuk beras kualitas medium I pada Senin (22/1), berada di level Rp 12.250 per kilogram. Harga itu masih lebih tinggi dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.