Senin 22 Jan 2018 19:05 WIB

OJK Sebut Tiga Karakter Pembeli Green Bond

Ditargetkan tahun ini di Indonesia sudah ada yang menerbitkan green bond.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
OJK
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
OJK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, instrumen obligasi berwawasan lingkungan atau green bond tumbuh paling pesat di dunia. Terutama dalam tiga sampai empat tahun terakhir ini.

Direktur Keuangan Berkelanjutan OJK Edi Setijawan mengatakan, peminat green bond cukup banyak. "Malah setiap kali pengeluaran green bond selalu oversubscribe," ujarnya di Jakarta, Senin, (22/1).
 
Ia menyebutkan, ada tiga karakter pembeli green bond. Pertama, investor biasa. "Biasanya investor biasa ini komparasinya mau beli green bond karena yield-nya," jelas Edi. 
 
Karakter kedua, yakni korporasi yang sudah mempunyai kewajiban lingkungan. "Kemudian ketiga yaitu orang-orang kelebihan duit misalnya filantropis," tambah Edi. 
 
Melihat pasar yang potensial, OJK pun pada akhir tahun lalu mengeluarkan ketentuan terkait efek utang berwawasan lingkungan atau green bond pada akhir tahun lalu. Beleid itu tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan. 
 
"Setelah dikeluarkan POJK itu, Alhamdulillah positif. Bahkan pemerintah berencana mengeluarkan dua jenis yaitu green bond dan green sukuk. Jadi satunya berskema konvensional dan satunya berskema syariah," jelas Edi. Ia menambahkan, ditargetkan tahun ini di Indonesia sudah ada yang menerbitkan green bond.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement