REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perum Bulog akan mengimpor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton untuk 2018. Namun, untuk merealisasikan pengadaan komoditas pangan itu, Bulog masih harus menunggu penugasan dari pemerintah melalui Kementerian BUMN.
Direktur Pengadaan Bulog Adrianto Wahyu Adi mengungkapkan, keputusan mengenai impor daging kerbau telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas di tingkat menteri koordinator pada November lalu. Rapat itu kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN.
Bulog sendiri telah mengirimkan Request For Quotation (RFQ) kepada calon suplier daging kerbau dari negara produsen tujuan, yakni India. Namun begitu, menurut Adrianto, RFQ baru dapat ditindaklanjuti ke tahap selanjutnya, yaitu negosiasi harga, apabila Bulog sudah mendapati penugasan dari kementerian terkait. "(Penugasan) belum kami terima sampai hari ini," kata Adrianto, saat dihubungi Republika, Senin (22/1).
Meski belum ada penugasan, Bulog memprediksi daging kerbau impor asal India sudah dapat masuk ke Indonesia pada pekan pertama Maret mendatang. Bulog masih memiliki stok daging kerbau beku sebanyak 10.500 ton per 22 Januari.
Setiap bulan, perusahaan pelat merah itu dapat menyalurkan 4.000-6.000 ton daging kerbau beku ke pasar. Adapun konsumsi daging masyarakat Indonesia mencapai 2,9 kilogram per kapita per tahun.