REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menyelenggarakan Multaqa Al-Duat Al-Alami: Risalat al-Salam min Indunisia ila al-Alam (Pertemuan Dai Internasional Risalah Perdamaian dari Indonesia kepada Dunia) kemarin malam (22/1). Sekjend LD PBNU, Moch Bukori Muslim, mengatakan pertemuan ini menghasilkan empat rekomendasi risalah perdamaian dari Indonesia untuk dunia.
"Pertama ingin memperkuat pentingnya tolong-menolong dan memperteguh hubungan antara ulama mazhab Ahlus Sunnah Waljamaah di dunia," ujarnya kepada Republika.co.id usai acara di Gedung PBNU, Jakarta.
Kedua, memperkuat penyebaran dakwah Islam Moderat ke penjuru dunia. Ketiga, bersatu padu dalam kontra ekstremisme dan terorisme di semua tempat.
"Terakhir selalu mendukung kemerdekaan Palestina dan mengembalikan Baitul Maqdis kepadanya serta menentang penjajahan di setiap negara," ucapnya.
Selain itu, dalam pertemuan ini juga ingin memberikan pesan damai ke seluruh penjuru dunia dari Indonesia. Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki ratusan suku, bahasa dan adat istiadat juga enam agama yang diakui oleh Negara.
Islam damai seperti inilah yang ingin kita sebarkan ke seluruh pelosok dunia. Nahdlatul Ulama (NU) akan terus meneguhkan pesan Islam Nusantara adalah mengambil nilai-nilai ajaran agama yang terdiri dari tawasuth (moderasi), tasamuh, tawazun.
"Pertemuan ini juga bertujuan untuk menegaskan dan meneguhkan hakikat Islam Moderat (al-Islam al-wasathi), sebagaimana model Islam Nusantara yang dibangun oleh NU, serta menjalin kerja sama di antara ulama-ulama Ahlus Sunnah Waljamaah (Sunni) dari berbagai negara, untuk terciptanya perdamaian di seluruh dunia," ujarnya.