REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah sekolah di Kota Denpasar terpaksa diliburkan karena ruang sekolah dan akses menuju sekolah tersebut tergenang banjir. Sebelumnya hujan deras mengguyur Ibu Kota Provinsi Bali itu sejak Senin (22/1) sore hingga Selasa (23/1) pagi.
"Hari ini (23/1), kami terpaksa meliburkan siswa, karena kondisi sekolah banjir dan kegiatan belajar mengajar juga tidak bisa berjalan dengan baik," kata Kepala Sekolah SMPN 6 Denpasar, Gusti Ayu Tirtawati, di Denpasar, Selasa (23/1).
Ia menjelaskan hampir seluruh ruang kelas yang ada di lantai bawah tergenang banjir dan bahkan beberapa alat peraga di ruang laboratorium siswa rusak karena jatuh dan tergenang banjir.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Denpasar untuk menyampaikan kondisi sekolah dan mengambil kebijakan libur sementara karena banjir.
Sementara itu, Lurah Sesetan Ketut Sri Karyawati mengatakan banjir yang terjadi di kawasan tersebut sudah tiga kali terjadi banjir sejak tahun 2014 hingga 2018. "Banjir ini yang terbesar karena kondisi lingkungan dan sekolah lebih rendah dari jalan utama," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kota Denpasar untuk segera menangani banjir yang menimpa lingkungan dan sekolah. Dia menegaskan bahwa siswa hanya diliburkan sekali (23/1), sedangkan Rabu (24/1) siswa akan diajak bersih-bersih sebelum kegiatan belajar-mengajar dilanjutkan.
Tidak hanya SMPN 6 Denpasar, banjir juga menimpa SDN 14 Sesetan dan sejumlah ruang belajar serta beberapa buku pelajaran tergenang banjir. "Kami tidak meliburkan siswa, cuma kondisi sekolah banjir tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar," kata Kepala Sekolah SD N 14 Sesetan, Ni Wayan Sudiasih.
Menurut dia, semua ruang belajar dan mes para pegawai juga tergenang banjir. "Disini memang langganan banjir setiap hujan deras karena kondisi sekolah lebih rendah dari jalan utama," ujarnya.
Selain itu, SDN 9 Sesetan juga meliburkan siswa-siswi kelas 1-3 karena ruang belajarnya tergenang banjir, sedangkan kelas lainnya tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa.