Selasa 23 Jan 2018 11:43 WIB

Menhan AS Temui Menhan RI

Masalah alutsista dan pemberantasan terorisme menjadi agenda yang akan dibahas.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Menhan AS James Mattis dan Menhan RI Ryamizard Ryacudu
Foto: Dok. Puskom Kemhan
Menhan AS James Mattis dan Menhan RI Ryamizard Ryacudu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Amerika Serikat (AS) James Mattis. Mereka membahas beberapa hal terkait pertahanan dan kerja sama antarkedua negara.

Sekitar pukul 09.25 WIB, Menhan AS berjuluk mad dog itu tiba di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/1). Upacara jajar kehormatan pun dilakukan untuk menyambut Mattis. Upacara diinspekturi oleh Ryamizard.

Kemarin, Ryamizard menyebutkan, hal yang akan dibahas dalam pertemuan itu salah satunya terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Selain itu, ia juga akan menyampaikan hal terkait pemberantasan terorisme. "Itu mau usul. Saya ajak kemarin di India, Mattis apakah dia setuju. Excellent. Karena musuh kita satu ya, teroris. Dengan banyak mata kita pasti bisa tahu di mana tempatnya," tuturnya di kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/1).

Berdasarkan keterangan pers dari Kemenhan RI, dalam pertemuannya, kedua Menhan akan membahas berbagai hal. Hal-hal yang akan dibahas di antaranya adalah visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, kerjasama bilateral dan multirateral di kawasan dalam patroli terkoordinasi trilateral dan kerja sama Our Eyes, persetujuan keamanan informasi militer (GSOMIA), pengadaan alutsista, serta kebijakan maritim.

Secara resmi, Indonesia dan AS telah memiliki Persetujuan Kerjasama Pertahanan, yaitu Joint Statement in Comprehensive Defence Cooperation. Perjanjian tersebut ditandatangani saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke AS pada 26 Oktober 2015 di Washington DC. Perjanjian tersebut secara formal dapat mendorong dan mempermudah kerjasama bidang pertahanan, khususnya bidang alutsista.

Perkembangan kerja sama bilateral pertahanan antara Indonesia dan AS pun terjalin baik. Terutama melalui Dialog Keamanan dan Strategis Indonesia-AS (IUSSD) dan Dialog Pertahanan Bilateral AS-Indonesia (USIBDD) yang diselenggarakan tiap tahun secara bergantian di kedua negara.

Hubungan bilateral pada bidang pendidikan dan pelatihan, dilakukan melalui pertukaran siswa kedua negara untuk mengikuti berbagai macam pendidikan. Hingga 2017, tercatat 6.159 prajurit TNI dan PNS yang mengikuti pendidikan di AS. Sedangkan perwira AS yang melaksanakan Sesko TNI atau Seskoad di Indonesia sebanyak 61 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement