REPUBLIKA.CO.ID, PHILADEPLHIA -- Salah satu perusahaan penyulingan minyak terbesar di Amerika Serikat (AS), Philadelphia Energy Solutions LLC (PES), berencana mengajukan kebangkrutan karena tidak mampu membayar hutang. Selain itu, turunnya harga minyak juga menjadi salah satu penyebab kebangkrutan perusahaan tersebut.
Dilansir Reuters, Selasa (24/1), Philadelphia Enery Solutions akan merestrukturisasi lebih dari 100 juta dolar AS dari hutang yang ada, dan mengharapkan penyelesaian proses rekapitalisasi pada kuartal pertama 2018.
Philadephia Energy Solutions telah mendapatkan dana sebesar 260 juta dolar AS untuk pembiayaan baru yang dijamin oleh sejumlah perusahaan. Dana tersebut terdiri dari 120 juta dolar AS dalam bentuk debitur dan peminjam, tambahan modal dari Sunoco Logistics sebesar 75 juta dolar AS, dan investasi ekuitas senilai 65 juta dolar AS dari pemegang saham perusahaan.
Sejak 2012, Philadelphia Energy Solutions telah menghabiskan lebih dari 800 juta dolar AS untuk mematuhi hukum yang menjadikannya biaya terbesar setelah pembelian minyak mentah. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah diberikan insentif seperti keringanan pajak dan hibah yang menyelamatkan ribuan tenaga kerja.
Philadelphia Energy Solutions mengambil pinjaman senilai 550 juta dolar AS yang jatuh tempo pada awal 2018 untuk menyelesaikan proyek-proyek. Bangkrutnya perusahaan ini akan terjadi seteah enam tahun perusahaan ekuitas swasta Carlyle Group LP dan Energy Transfer Partners LP Sunoco Inc menyelamatkan Philadelphia dari tekanan keuangan.
Philadelphia Energy Solutions memiliki dua kilang, yakni Girard Point dan Point Breeze. Kedua kilang ini dapat mengkonversi sekitar 335 ribu barel minyak mentah per hari untuk produk seperti bensin, bahan bakar jet dan diesel. n.