REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah perusahaan riset pasar global, Euromonitor International, berbagi tren terbaru tentang pasar halal. Riset mengungkapkan bahwa banyak perusahaan langsung memanfaatkan konsumen produk-produk halal.
Analis Senior Euromonitor, Emil Fazira mengatakan, bahwa secara global populasi Muslim telah tumbuh 18 persen selama 10 tahun terakhir dibandingkan dengan pertumbuhan global sebesar 11 persen.
"Ini memperkuat permintaan akan produk makanan, minuman, kecantikan dan fashion halal," kata Fazira, dilansir dari Bernama, Selasa (23/1).
Dia mengatakan, bahwa kaum muda dewasa, sebagai pengguna utama media sosial dan internet, memiliki lebih banyak akses terhadap tren terkini, termasuk makanan dan pengalaman layanan, produk fashion dan kosmetik.
Di Asia, negara-negara mayoritas non-Muslim, seperti Singapura dan Filipina, adalah pasar utama untuk makanan dan minuman kemasan halal. Masing-masing bernilai sebesar 1,4 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS.
"Sebagian karena integrasi dan penerimaan produk halal di masyarakat umum," tambahnya.
Dia menambahkan, Indonesia diperkirakan akan menunjukkan kenaikan penjualan terbesar dalam dolar AS selama lima tahun ke depan. Karena ukuran pasar yang signifikan dan perkiraan pertumbuhan positif.