Rabu 24 Jan 2018 05:41 WIB

Garuda Pastikan Efisiensi tak Berdampak ke Pelayanan

Efisiensi yang dijalankan perusahaan mempertimbangkan seluruh aspek

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Pesawat Garuda (ilustrasi). Garuda pastikan efisiensi tak berdampak ke pelayanan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pesawat Garuda (ilustrasi). Garuda pastikan efisiensi tak berdampak ke pelayanan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia Bersatu mengungkapkan efisiensi yang dilakukan perusahaan cenderung tak sesuai. Para pekerja bahkan menilai efisiensi tersebut berujung kepada pemotongan pembiayaan sehingga mengganggu kegiatan operasional.

Terkait gal tersebut Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan efisiensi yang dijalankan perusahaan mempertimbangkan seluruh aspek. "Kami pastikan tidak berdampak pada aspek layanan kepada penumpang maupun kondisi operasional perusahaan," kata Hengki, Selasa (23/1).

Dia menegaskan managemen Garuda Indonesia tetap mengedepankan aspek kemanan yang menjadi landasan utama. Hal itu juga menurutnya menjadi komitmen yang harus dijalankan oleh Garuda Indonesia.

Selain itu terkait usulan perubahan struktur jajaran managemen perusahaan, Garuda akan menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. "Dalam hal ini pemerintah, sesuai dengan mekanisme dan landasan hukum yang berlaku," jelas Hengki.

Selain itu, Hengki mengakui dinamika organisasi terus bergerak dinamis. Meskipun begitu, dia menegaskan spirasi hak kepegawaian tetap menjadi prioritas manajemen sebagai bagian dari upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif.

Sebelumnya, Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang tergabung dalam serikat pekerja tersebut menilai meski perusahaan melakukan efisiensi namun yang dilakukan tidak sesuai. Salah satu yang terjadi yaitu pemborosan biaya organisasi karena jumlah direksi ditambah menjadi sembilan orang yang sebelumnya hanya enam orang saja.

Serikat pekerja tersebut meminta pemerintah untuk mengubah kembali susunan direksi karena tidak sesuai dengan efisiensi yang ingin dilakukan. Mereka menilai penambahan direksi tidak diikuti dengan peningkatan kinerja dibandingkan sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement