REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang pejabat departemen pemerintah mengatakan pada Selasa (23/1) waktu setempat bahwa beberapa warga Amerika Serikat (AS) terbunuh dan terluka dalam serangan yang terjadi pada akhir pekan di sebuah hotel di Kabul, Afghanistan, di mana Taliban mengklaim bertanggung jawab.
Pejabat tersebut tidak memberikan angka pasti jumlahnya untuk korban jiwa atau korban terluka. Dan pejabat tersebut juga enggan menyebutkan namanya karena tidak memiliki kuasa untuk berbicara ke media.
Departemen luar negeri mengatakan, AS mengirimkan ucapan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman mereka yang terbunuh dan berharap korban yang terluka dapat segera pulih kembali.
Warga Amerika termasuk di antara 22 orang korban tewas dalam serangan tersebut. Seorang pejabat kementerian dalam negeri Afghanistan mengatakan rincian korban terdiri dari 14 warga asing dan delapan orang Afghanistan. Lebih dari 150 orang diselamatkan atau lolos dari serangan.
Insiden tersebut diwarnai dengan pengepungan selama 14 jam yang dimulai pada Sabtu ketika gerilyawan Taliban dengan mengenakan rompi bom bunuh diri menyerbu hotel tersebut. Insiden serangan itu berakhir pada keesokan harinya pada Ahad.
Dilansir The Guardian, Selasa (23/1), juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengklaim lima orang bersenjata adalah anggota kelompok tersebut yang bertanggung jawab atas serangan itu. Kementerian dalam negeri Afghanistan menyalahkan jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban, yang menewaskan 21 orang dihotel yang sama di tahun 2011.