REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- J-Rocks yang resmi terbentuk sejak November 2003 memiliki cara tersendiri untuk menjaga keutuhan dan kekompakan. Band asal Jakarta yang terdiri dari Iman, Sony, Anton, dan Wima itu mengaku selalu menerapkan Pancasila.
"Keutuhan band kita terjaga berkat Pancasila. Kalau dijalankan, negara kita dan band manapun pasti bakal utuh karena Pancasila enggak main-main," kata Sony Ismail, gitaris J-Rocks.
Grup musik yang mengusung genre rock Jepang itu menyoroti masing-masing sila. Sila pertama yang berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa' dimaknai bahwa apapun yang dilakukan J-Rocks selalu dikembalikan kepada Tuhan yang menentukan segalanya.
Sila kedua, 'Kemanusiaan yang adil dan beradab' menjadi dasar para personelnya untuk saling menghargai pendapat satu sama lain. Sila ketiga yaitu 'Persatuan Indonesia' tampak dari visi-misi band yang selalu dijaga, yaitu ingin membuat karya bermanfaat.
Segala masalah yang ada pun dibicarakan dan dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat sebagai realisasi sila keempat. Pada akhirnya, Sony dan kawan-kawan mewujudkan 'keadilan sosial' bagi mereka semua tanpa terkecuali.
Selain prinsip yang sangat nasionalis itu, J-Rocks juga selalu berusaha dekat dengan Tuhan. Iman Taufik Rachman, vokalis sekaligus gitaris J-Rocks, mengatakan ia dan kawan-kawannya berusaha tak pernah alpa berdoa sebelum berkegiatan.
"Sebelum manggung kita selalu berdoa supaya semua lancar, kalau lupa doa biasanya ada aja masalah, jadi caur," kata musisi 35 tahun yang pernah tergabung dalam band Funky Kopral itu.