Rabu 24 Jan 2018 10:51 WIB

Erdogan dan Putin Bahas Operasi Militer Turki di Afrin

Kedua pemimpin sepakat krisis di Afrin akan segera diselesaikan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan melalui telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Keduanya membahas situasi terkini di Suriah, termasuk perihal operasi militer yang dilakukan Turki di Kota Afrin.

"Kedua presiden bertukar pandangan mengenai situasi di Suriah, termasuk di barat laut negara tersebut, di dekat Afrin, lokasi angkatanbersenjata Turki menggelar operasi militer," kata layanan pers Kremlin dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/1), seperti dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS.

Putin dan Erdogan sepakat agar krisis yang terjadi di Afrin segera diselesaikan. Adapun cara-cara yang ditempuh dalam penyelesaian krisis harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang menghormati integritas dan kedaulatan wilayah Suriah.

Baca juga, Ini Jawaban Assad Atas Operasi Militer Turki di Afrin.

Selain membahas situasi di Afrin, Erdogan dan Putin membahas Kongres Dialog Nasional Suriah yang akan digelar di resor Sochi Laut Hitam Rusia pada 29-30 Januari mendatang.

Kedua pihak menyatakan harapan bahwa ini akan menjadi kongres yang representatif dan akan membantu mencapai penyelesaian konflik yang langgeng di Suriah sesuai dengan Resolusi 2254 Dewan Keamanan PBB dan kesepakatan Astana.

Di sela-sela diskusinya tentang situasi di Suriah, Putin dan Erdogan mengutarakan apresiasinya terkait hubungan diplomatik Rusia denganTurki. Kedua pihak merasa puas untuk mencatat dinamika positif dalam hubunganRusia-Turki di berbagai bidang.

Pekan lalu, Turki memulai operasi militer di wilayah Afrin,Suriah. Turki mengklaim operasi ini dilakukan untuk menumpas kelompok teroris dan milisi Kurdi yang mendiami wilayah tersebut.

Adapun kelompoknya antara lain PKK (Partai Pekerja Kurdistan), YPG (Unit Perlindungan Rakyat), KCK (PersatuanKomunitas Kurdistan), dan PYD (Partai Persatuan Demokratik Suriah).

Namun Presiden Suriah Bashar al-Assad memprotes operasi militer Turki di Afrin.Menurutnya, operasi militer Turki di sana bertujuan untuk mendukung kelompok teroris.

"Agresi Turki di kota Afrin, Suriah, tidak dapat dipisahkan dari kebijakanyang ditempuh rezim Turki sejak pecahnya krisis Suriah dan dibangun untukmendukung terorisme serta berbagai kelompok teroris," ujar Assad akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement