Rabu 24 Jan 2018 13:19 WIB

H-17 Batas Pendaftaran, 14.066 Sekolah Belum Daftar SNMPTN

Saat ini terdapat 11.311 sekolah yang sedang mengisi data.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
SNMPTN
SNMPTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018 menyebut, sebanyak 14.066 sekolah per 24 Januari 2018 sama sekali belum memasukkan data siswanya ke Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS). Padahal batas pendaftaran dan verifikasi PDSS hanya tinggal 17 hari lagi, yakni pada 10 Februari 2018.

Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN 2018 Ravik Karsidi menyampaikan, update jurnal PDSS pada Rabu (24/1) pukul 07.10 WIB terhitung baru 297 sekolah yang sudah finalisasi. Dengan total siswa yang juga sudah verifikasi data PDSS baru berjumlah 2.238 siswa.

 

"Untuk jumlah sekolah yang sudah terdaftar namun belum verifikasi sebanyak 610 sekolah, dengan jumlah siswa 1.328.790 siswa," kata Ravik kepada Republika, Rabu (24/1).

 

Ravik mengatakan, tenggat waktu batas pendaftaran dan verifikasi data PDSS memang masih cukup lama. Namun, dia mengimbau, agar pihak sekolah tidak menginput data siswa ke PDSS mepet atau menjelang batas pendaftaran.

 

Dia menegaskan, peran nilai dalam PDSS sangat vital. Sebab data tersebut menjadi satu-satunya pertimbangan kelolosan siswa dalam SNMPTN 2018. Mengingat, sebelumnya Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyepakati, nilai Ujian Nasional (UN) tidak akan mempengaruhi kelolosan SNMPTN 2018.

 

"Jalur SNMPTN hanya akan merujuk pada nilai yang sudah dimasukkan dan diverifikasi dalam PDSS tersebut," jelas Ravik.

 

Sementara itu, lanjut Ravik, saat ini juga terdapat 11.311 sekolah yang sedang mengisi data. Karena itu, dia pun mendorong ribuan sekolah yang sama sekali belum mendaftar untuk segera memasukkan data siswanya pada PDSS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement