REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Gempa yang mengguncang Barat Daya Kabupaten Lebak, Banten, merenggut korban jiwa. Keterangan Kepala Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Aan mengatakan, korban meninggal dunia atas nama Nana berusia 40 tahun diakibatkan tidak dapat menyelamatkan diri saat reruntuhan rumahnya ambruk oleh gempa.
"Korban gempa dari Kampung Cikaung, Desa Swarna Barat, Lebak," ujar dia melalui pesan teks saat dihubungi Republika, Rabu (24/1).
Aan menjelaskan, selain telah merenggut korban jiwa, setidaknya ada dua korban luka lainnya. Korban pertama adalah Ade 29 tahun yang mengalami luka bakar akibat terkena sengatan listrik sehingga mengalami luka bakar. Sedangkan, ibu Ulum berusia 62 tahun mengalami patah tulang.
"Keduanya sudah berhasil dievakuasi dan mendapat penanganan medis," jelas dia.
Sedangkan untuk jasad Nana sendiri sudah dievakuasi dari reruntuhan dan segera dimakamkan.
Untuk data rumah rusak dan bangunan, Tagana mencatat sekitar 1.140 yang terdata untuk sementara dengan kerusakan beragam. Salah satu kerusakan terparah ada di Kecamatan Malingping dengan 518 rumah rusak ringan dan 31 rumah rusak berat.
Total keseluruhan bangunan yang rusak ringan, yakni 984 bangunan dan bangunan dengan kategori rusak berat di angka 156 bangunan.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement