REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota-anggota senat partai Demokrat menarik dukungan untuk menyetujui pendanaan pembangunan tembok perbatasan yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mereka menilai, Trump gagal memenuhi sejumlah kesepakatan.
"Jadi kita harus memulai perundingan baru dimana negosiasi dinding perbatasan sudah bukan lagi menjadi pilhan," kata Ketua Senat Demokrat Chuck Schumer, Rabu (24/1).
Kesepakatan yang disusun Demokrat dan Trump adalah tentang program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA). Program ini digulirkan semasa pemerintahan Barrack Obama. Demokrat menginginkan program pemberian akses pendidikan dan pekerjaan kepada imigran ilegal yang masuk sejak kecil ke AS dipertahankan.
Trump kemudian mengumumkan selesainya program tersebut pada Septermber tahun lalu. Program itu melindungi sektiar 700 ribu imigran ilegal di AS untuk mendapatkan akses pendidikan dan pekerjaan.
Melalui akun Twitter-nya, Trump lantas mengatakan, Chuck Schumer seharusnya mengerti jika tidak ada pendanaan bagi dinding perbatasan, maka program DACA juga tidak bisa dilanjutkan. Hal ini, dia melanjutkan, untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga AS.
"Kita harus memiliki keamanan dan keamanan, bersama dengan Militer yang kuat, untuk orang-orang hebat kita!" kata Trump.
Sementara, dinding perbatasan AS dan Meskiko merupakan program kampanye Trump. Pemerintah AS kemudian menganggarkan dana pembangunan sebesar 21 miliar dolar untuk mendirikan tembok perbatasan tersebut. Trump juga meminta pemerintah Meksiko membiayai tembok itu namun ditolak mentah-mentah.