REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Angga Pratama tersingkir pada babak pertama Indonesia Masters 2018, Rabu (24/1). Mereka dikalahkan pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding dengan skor 15-21 dan 10-21 di Istora Senayan, Jakarta.
"Kami akui lawan bagu. Dari kaminya tidak keluar, susah untuk ngomong strategi, dari diri sendiri masih tidak lepas," kata Ahsan seusai pertandingan.
Ini pertandingan pertama keduanya berpasangan. Sebelumnya, Ahsan bermitra dengan Rian Agung Saputro dengan torehan runner-up Kejuaraan Dunia. Ia juga sempat meraih medali emas Asian Games 2014 dan dua kali menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Dunia bersama Hendra Setiawan.
Adapun Angga Pratama yang sebelumnya berpasangan dengan Ricky Karanda Suwardi empat kali menjadi runner-up Super Series. Ranking sebelas dunia ini juga pernah menjuarai satu gelar Super Series di Singapura.
(Baca juga: Wajah Baru Istora Menurut Sejumlah Pebulu Tangkis Senior)
Kekalahan pada babak pertama di Indonesia Masters di luar ekspektasi Angga. Ia mengatakan sejak awal pertandingan mereka tidak bisa mengeluarkan performa terbaik. "Tidak bisa lepas seratus persen," keluh Angga.
Ahsan mengatakan dari servis pertama mereka sudah kalah. Jadi ketika ingin mengembangi permainan pun sudah sulit. Conrad/Kolding pun membuat posisi mereka semakin tertekan.
Ahsan mengatakan baik dirinya dan Angga tidak bisa mengeluarkan kemampuannya. Sehingga, saat yang satu membuat kesalahan, yang lainnya tak mampu menutupi karena juga tak tampil prima. Alhasil, keduanya sering membuat kesalahan individual.
Ahsan mengatakan, ia memang beberapa kali latihan bersama Angga. Namun, ia tidak mau menjadikan hal tersebut sebagai alasan atas kekalahan ini.
"Cuma beberapa kali, lebih banyak sama Hendra. Tapi kami juga sudah lama, jadi tidak bisa jadi alasan. Intinya permainan tadi dari individunya sudah salah terus," kata Ahsan.