REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Badan Intelijen AS (CIA) Mike Pompeo memperingatkan Korea Utara (Korut) tidak akan menghentikan program senjata nuklirnya. Mereka akan berusaha mengembangkan kemampuan untuk menembakkan banyak rudal secara bersamaan.
"Kim Jong-un tidak akan beristirahat dengan satu uji coba tunggal yang sukses, langkah selanjutnya adalah mengembangkan gudang senjata," katanya seperti dikutip CNN, Rabu (24/1). Kami yakin dia akan menggunakan alat ini selain untuk mempertahandiri.
Pompeo menekankan fokus Presiden Donald Trump adalah pada solusi diplomatik terhadap ancaman nuklir Korut. Namun CIA bekerja sama dengan pemerintah mengantisipasi jika taktik itu gagal.
Dia meyakini Pyongyang hanya membutuhkan waktu dalam hitungan bulan untuk mampu menyerang Amerika Serikat (AS).
Ketegangan meningkattajam antara Pyongyang dan Washington sejak 2017, dengan rezim Kim berhasilmeluncurkan rudal balistik antarbenuadan bom nuklir keenamnya.
Pada November, Korut mengumumkan nuklir kenegaraannyasetelah meluncurkan sebuah rudal yang diklaim mampu mencapai daratan AS.
Dia menolak berkomentar ketika ditanya apakah ada opsi untuk melakukan serangan terbatas di situs senjata Korut yang tidak memicu perang nuklir. Namun dia mengatakan, pihaknya berupaya menyiapkan serangkaian pilihan untuk memastikan bahwa mereka dapat menyampaikan berbagai hal sehingga presiden akan memiliki banyak kemungkinan.