Rabu 24 Jan 2018 16:27 WIB

Konsumsi Air Seni Unta Bukan Kebiasaan Orang Indonesia

Ada beberapa pendapat berbeda terkait hukum meminum air seni unta

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Unta
Foto: Reuters/Mohamed Alhwaity
Unta

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Akhir-akhir ini Masyarakat Indonesia tengah ramai memperbincangkan air seni unta, baik dari segi kesehatan maupun dari segi hukum Islam. Masalah ini muncul ke permukaan setelah viralnya video Ustaz Bachtiar Nasir yang meminum air seni unta dengan air susu di Makkah.

Dari segi kesehatan, air seni unta dipercaya berkhasiat membunuh sel-sel kanker dan mengandung obat bagi penyakit di dalam perut. Sayangnya, bagi masyarakat Indonesia, air seni unta, masih dipandang menjijikkan untuk dikonsumsi, meskipun secara hukum dibolehkan menurut Imam Hambali.

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis mengatakan beberapa berbeda pendapat terkait hukum meminum air seni unta. Namun, menurut dia, secara pribadi dirinya merasa jijik untuk meminum air seni unta.

"Kalau saya jijik dan haram minum unta. Menurut saya dalam memahami agama tidak secara literasi saja. Rasulullah tidak mengatakan itu obat (seni unta)," ujarnya usai acara Tasyakur Milad ke-5 Indonesia Halal Watch di Wisma Bumiputera, Jakarta, Rabu (24/1).

photo
Pimpinan AQL Islamic Center Ustaz Bachtiar Nasir menyarankan minum urine unta.

Menurutnya, ulama yang yang membolehkan meminum air kencing dan kotoran hewan berdasarkan pada pandangan Mazhab Al-Hanabilah atau Mazhab Hambali. Pendapat mazhab Hambali menyebutkan bahwa air kencing dan kotoran hewan yang halal dagingnya, atau halal air susunya, bukan termasuk benda najis. Maka berdasarkan mazhab Hambali, maka air kencing dan kotorannya tidak najis.

"Tapi kan orang Indonesia sendiri yang sejak kecil sudah terbiasa dengan pandangan mazhab fiqih Asy-Syafiiyah, dan mayoritas beberapa ulama mengharamkan seni unta, apa yang keluar dari hewan itu haram dan najis," ungkapnya.

KH Cholil menuturkan, jika dilihat dari persepektif kesehatan memang ada hadis nabi yang menceritakan bahwa ada sahabat nabi yang sakit pencernaan karena perubahan cuaca lalu mengobatinya dengan minum air kencing unta.

Ia mengungkapkan, saat Rasulullah SAW membolehkan seorang sahabat yang meminum air seni unta sebagai pengobatan, dalam pandangan mereka hal itu terjadi karena darurat saja. Namun, meminum air kencing unta sejatinya bukan hal yang lazim dilakukan setiap hari.

"Menurut ulama lain saat itu darurat dan tidak ada obat lain," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement