REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jawa Barat menyatakan kesiapan dalam menyerap gabah dari para petani. Jumlah maksimal gabah yang bisa ditampung di gudang milik Bulog Divre Jabar mencapai kapasitas 420 ribu ton.
Kepala Bidang Pengadaan Bulog Divre Jabar Iwan Nurwansyah menyebut ada tujuh Subdivre Bulog di wilayah Jabar yang akan berkontribusi dalam penyerapan gabah petani. Bahkan kalau ketujuh gudang tersebut tak mampu menampung gabah petani maka Bulog akan menyewa gudang lain. "Kapasitas tampung tujuh gudang subdivre kami sampai 420 ribu ton. Seandainya nanti gudang Bulog tidak cukup maka bisa sewa seperti halnya tahun kemarin. Kerja sama dengan BUMN lain atau sewa gudang milik swasta," katanya dalam kegiatan di Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (24/1).
Bulog, kata dia, ikut memantau perilaku oknum tengkulak terhadap petani. Sebagai upaya pencegahan penjualan gabah ke tengkulak, Bulog Jabar menggalakkan tim satgas khusus. Selain itu, Bulog Jabar bekerjasama dengan dinas pertanian setempat untuk mendatangi areal sawah yang mengalami panen. Tujuannya agar gabah di sana segera diserap sebelum keduluan oknum tengkulak.
"Biar enggak kalah sama tengkulak perlu kerjasama dengan petani, ada satgas juga di masing-masing Subdivre kerjanya langsung datangi lokasi panen petani. Kami sepakat koordinasi bisa ditingkatkan," ujarnya.
Dia mengatakan, Dinas Pertanian setempat tinggal memberi tahu Bulog ada panen di mana. "Kami datangi jemput bola. Tapi kalau tidak ada koordinasi maka tidak paham, Bulog tidak tahu panen di mana. Perlu komunikasi intens," jelasnya.