Rabu 24 Jan 2018 20:30 WIB

Wakil Ketua DPR Meminta Pro-Kontra LGBT Dihentikan

Agama apa pun tidak mendukung adanya perilaku menyimpang LGBT.

Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai pertentangan pro dan kontra mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) harus dihentikan. Menurutnya perdebatan soal LGBT tidak bermanfaat dan lebih baik fokus dalam upaya menyejahterakan masyarakat.

"Jadi kalau ada pertentangan buat apa kita menguras energi. Itu sudah jelas dan garis batasnya sudah jelas sekali, berarti sudah tidak sesuai dengan norma agama dan Pancasila," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/1).

Dia menilai, agama apa pun tidak mendukung adanya perilaku menyimpang LGBT. Sehingga, apabila ada orang yang mendorong hal tersebut maka yang bersangkutan dinilainya tidak beragama.

Menurut Taufik, permasalahan tersebut bukan hanya pada fraksi mana yang setuju atau tidak, namun sudah menjadi masalah universal yang harus diatasi. "Masa kita mau mengulangi kebodohannya lagi, ini bukan masalah fraksi mana yang setuju dan tidak setuju, tetapi lebih dari itu, ini masalah universal," ujarnya.

Video, 'Anggaran Rehabilitasi Korban LGBT Harus Ada'.

Wakil Ketua Umum DPP PAN itu meminta masyarakat menghentikan pro dan kontra soal LGBT. Ia mengajak untuk menyelesaikan masalah harga beras yang naik, impor beras dan garam yang masih saja diambil pemerintah sebagai sebuah kebijakan.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan masyarakat Indonesia yang religius pasti menolak segala bentuk penyimpangan yang dilarang agama, termasuk soal LGBT. Menurut Fadli, apabila ada satu tindakan yang terkait dengan kesusilaan dan LGBT maka harus ada pemidanaan.

"Apalagi kalau itu dianggap sebagai sesuatu yang dikampanyekan, menular dan memperbanyak pengikut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement