REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Warga Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten masih trauma atas kejadian bencana gempa bumi pada Selasa (23/1) lalu. Kepala Desa Cimandiri, Solahudin mengatakan, saat ini warga yang rumahnya mengalami kerusakan enggan kembali ke rumah pascagempa susulan yang terasa pada Rabu (24/1) siang dan malam harinya.
"Ketika malam hari, mereka tidur di tenda pengungsian, karena masih trauma karena gempa susulan kemarin," ujar dia saat ditemui Republika di tenda pengungsian Sabhara Polda Banten, Cimandiri Lebak, Kamis (25/1).
Solahudin mengatakan, secepatnya memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak khawatir dan bersama-sama memperbaiki kerusakan akibat gempa agar tidak terjadi kekhawatiran rumahnya akan ambruk. Setidaknya ada 15 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya mengalami kerusakan parah. Sehingga 15 KK tersebut harus menempati tenda pengungsian.
"Kurang lebih itu jadi 50 jiwa," kata dia.
Selepas mendapat kunjungan langsung dari Menteri Sosial dan beberapa pejabat Provinsi Banten kemarin (24/1), Solahudin mengatakan warga mendapat kecukupan untuk masalah logistik. Akan tetapi, lanjut dia, warga saat ini berharap adanya bantuan dari pemerintah berbentuk material bahan bangunan untuk membenahi rumah mereka yang rusak.
"Jadi lebih ke material, agar secepatnya bisa pulang ke rumah masing-masing," ujar dia mengakhiri.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement