Kamis 25 Jan 2018 12:56 WIB

Ini Tujuh Lokasi Titik Pemantauan Gerhana Bulan di Jakarta

Pemprov mengirim surat edaran ke masjid untuk melaksanakan shalat gerhana.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Gerhana bulan (ilustrasi).
Foto: Michael Probst/AP
Gerhana bulan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta telah menyiapkan beberapa lokasi atau titik untuk menyaksikan fenomena langka gerhana bulan total (GBT yang diperkirakan terjadi pada Rabu (31/1) nanti,

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemprov DKI Jakarta, Tinia Budiarti mengatakan, Disparbud telah menyiapkan tujuh titik lokasi pengamatan yang dibuka untuk umum. Ketujuh lokasi tersebut akan dibuka pada Rabu (31/1), dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

 

Ketujuh titik tersebut di antaranya, Planetarium dan Observatorium Jakarta, Tugu Monas, perkampungan budaya betawi Setu Babakan, Taman Fatahillah. Selain itu, fenomena tersebut juga bisa disaksikan di Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Impian Jaya Ancol.

 

Berdasarkan informasi yang diberikan Tinia kepada Republika.co.id, untuk dapat menikmati gerhana bulan total, khususnya di Planetarium dan Observatorium Jakarta, terbuka untuk umum. Selain itu, untuk dapat menyaksikan fenomena tersebut, pengunjung tidak dipungut biaya apapun.

 

Sementara itu, untuk dapat menikmati fenomena tersebut di Ancol, pengunjung cukup membayar di gerbang Ancol saja. "Cukup membayar di gerbang Ancol dapat menikmati fenomena gerhana bulan di pinggir pantai," kata Tinia saat dikonfirmasi melalui pesan teks, Jakarta, Kamis (25/1).

 

Pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut oleh Disparbud, menyusul dikirimkannya surat edaran yang dikirimkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), untuk menyambut terjadinya fenomena gerhana bulan total (GBT) yang diperkirakan terjadi pada Rabu (31/1). Fenomena tersebut diperkirakan terjadi pukul 19.51 WIB, dengan puncaknya pada pukul 20.29 WIB, dan berakhir pada pukul 21.07 WIB.

 

Dalam surat edaran tersebut, pertama Anies menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) untuk menyebarkan edaran kepada sekolah berisi informasi tentang fenomena gerhana bulan. Selain itu juga disertai dengan imbauan kepada guru untuk menjadikan fenomena tersebut sebagai media pembelajaran dan mendorong minat siswa mempelajari sains, serta mensyukuri anugerah dan mengagumi kebesaran Tuhan.

Kedua, Anies menginstruksikan kepada Kadisparbud, agar menyiapkan fasilitas dan dukungan di tempat-tempat wisata di bawah pengelolaan Pemprov, yang dapat dljadlkan titik pengamatan gerhana bulan bagi warga Jakarta

Sementara pada poin ketiga, Anies menginstruksikan kepada Kabiro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental), untuk menyebarkan edaran kepada masjid yang ada di Jakarta. Edaran tersebut berisi informasi mengenai fenomena gerhana bulan dan disertai ajakan serta panduan untuk menunaikan shalat gerhana secara syar'i.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement