REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto terhenti pada babak kedua Indonesia Masters 2018. Ricky/Debby dikalahkan juniornya di Pelatnas Cipayung, Yantoni Edi Saputra/Marsheilla Gischa Islami dengan skor 15-21, 21-10, dan 14-21 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (25/1).
Pada gim pertama Ricky/Debby sering melakukan kesalahan. Mereka pun gagal mengantisipasi pukulan-pukulan keras dari Yantoni/Marshiella.
"Kurang tenang sedikit, kurang enjoy mainnya," kata Debby seusai pertandingan.
Ricky mengatakan, sebagai pasangan muda, Yantoni/Marsheilla bermain lebih tenang. Di atas kertas Ricky/Debby diunggulkan. Debby yang pada tahun lalu dipasangkan dengan Praveen Jordan meraih gelar juara di Korea Open dan finalis Australia Open.
Sementara Ricky yang sebelumnya bermain sebagai ganda putra bersama Angga Pratama menjadi finalis India Open 2017. Adapun Yantoni/Marsheilla baru memulai tahun kedua mereka berlaga pada turnamen super series. Ricky mengatakan, cukup terkejut dengan perlawanan yang sengit yang diberikan junior mereka.
"Mereka nggak mati-mati, saya smes bolanya balik terus. Kalau di latihan kan agak takut-takut," katanya.
Pada gim kedua Ricky/Debbi bermain jauh lebih baik. Ricky pun berhasil melancarkan pukulan-pukulan keras. Pada interval gim kedua mereka sudah unggul 11-5. Ricky/Debbi cukup konsisten sampai mengamankan gim kedua.
Pada gim ketiga atau penentu, Ricky/Debby kembali sering melakukan kesalahan. Ricky juga banyak mengeluarkan bola dari lapangan. Yantoni/Marsheilla pun semakin percaya diri dan tidak segan memberikan pukulan keras. Ricky mengatakan ia masih harus banyak mempelajari pola permainan ganda campuran.
"Kalau menurut saya, saya yang harus lebih banyak tambahan. Masih banyak bola-bola mati sendiri, bingung mau main ke mana. Saya masih kagok, belum mengerti seratus persen ganda campuran," kata Ricky.