REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo akan melakukan pendataan kembali bagi para pelaku usaha yang berjualan di sekitar Sriwedari. Hal tersebut dilakukan menyusul pelaksanaan program Pemkot Solo untuk menata ulang kawasan cagar budaya tersebut.
"Kita akan tata ulang lagi tempat-tempat usaha, karenanya perlu di data berapa jumlah pelaku usaha yang berjualan di sana," tutur Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Yulistianto pada Kamis (25/1).
Pemerintah Kota Solo berencana untuk menata kembali kawasan Sriwedari. Selain bakal dibangun Masjid Raya, kawasan tersebut juga akan dibuat menjadi ruang terbuka hijau. Meski begitu, terdapat beberapa bangunan yang tak akan dilakukan pembongkaran, diantaranya Stadion Sriwedari, Museum Radya Pustaka, hingga Museum Radya Puataka.
Sementara untuk Gedung Wayang Orang rencananya akan kembali dilakukan penataan. Sebab itu, Pemkot juga berupaya untuk menata ulang pelaku usaha di tempat tersebut. Kendati demikian, Budi mengatakan Pemkot belum bisa memastikan pedagang bisa berjualan kembali di lokasi tersebut jika penataan Sriwedari telah selesai dilakukan.
"Kami tata dulu, memang belum bisa dipastikan para pelaku usaha bisa kembali berjualan disitu, sekarang kita tata dulu," katanya.
Sementara itu, Suwandi (34 tahun) salah satu pedagang kaki lima di Sriwedari berharap masih bisa berjualan setelah penataan kawasan Sriwedari dilakukan. Suwandi yang menjual mainan bamu keliling itu mengatakan kawasan Sriwedari menjadi tempat paling strategis untuk berjualan.
Meski dalam beberapa bulan terakhir pendapatannya menurun seiring dengan menyusutnya kunjungan warga ke Sriwedari pasca tutupnya taman hiburan rakyat (THR) Sriwedari. "Didata ya tidak apa-apa asal nanti boleh jualan lagi. Disini bagus tempatnya, orang yang baru-baru dari luar daerah kan pasti kesini cari souvenir, katanya.
Hal senada juga diungkapkan Masnur (29 tahun) salah satu pedagang kuliner gerobak di Sriwedari. Dia berharap Pemkot Solo juga memperbolehkan pedagang kuliner gerobak tetap berjualan jika ruang publik telah dibangun. Ia pun bersedia jika Pemkot menetapkan spot khusus bagi pedagang gerobak di Sriwedari.
"Nggak apa-appa di tempatin di mana asal masih di Sriwedari. Soalnya kan sudah di sini yang beli tahunya saya di sini," katanya.