Kamis 25 Jan 2018 18:30 WIB

Mencari Tuhan

Kita bisa belajar dari teladan Nabi Ibrahim.

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tidak perlu malu untuk mencari Tuhan. Kita bisa belajar dari kisah Nabi Ibrahim yang dibesarkan oleh ayahnya Azar si pembuat berhala. Ibrahim heran mengapa ayahnya justru membuat patung untuk dis- embah. Ibrahim muda terus saja berpikir, mustahil baginya patung-patung itu menjadi tuhan bagi kaumnya. Dia pun terme- nung bersandar pada dinding gua. Pandangan matanya menatap lurus kelangit malam hari.

Dikutip dari Sejarah Nabi-Nabi Allah SWTkarangan Ahmat Bahjat, Ibrahim pun melihat begitu banyak bintang yang indah. Dia kemudian berpikir, mungkin inilah tuhanku. Nabi Ibrahim sempat memercayai itu. Kemudian, Nabi Ibrahim melihat bintang yang besar, yaitu bulan. Nabi Ibrahim pun menyerukan pada kaumnya, bahwa tuhan mereka adalah bulan yang cahayanya lebih terang dari bintang yang banyak itu.

Di kemudian hari, Nabi Ibrahim kembali tidak mendapati bulan di langit. Nabi Ibrahim kembali berpikir, bulan juga menghilang sama seperti bintang-bintang kecil. Dia juga berpikir, pada esok pagi, bulan juga menghilang. Justru ada cahaya yang lebih besar dari bulan.

Cahaya yang lebih kuat, yaitu matahari. Lalu, Nabi Ibrahim meyakini inilah tuhan- nya, tuhan yang paling terang, tuhan yang paling kuat. Ayahanda Ismail kembali kecewa karena ketika malam datang, matahari tenggelam. Apakah bisa Tuhan tenggelam? 

Nabi pemugar Ka'bah ini merenungi dengan sangat apa-apa yang telah dilaluinya. Otaknya terus saja berpikir, tentang se suatu yang paling kuat, sesuatu yang paling terang, dan sesuatu yang tidak mungkin tenggelam. Nabi Ibrahim menyakini, bahwa bintang-bintang yang dikaguminya, bahwa bulan dan matahari yang diikutinya, semuanya bisa muncul kemudian menghilang.

Tuhan tidak mungkin seperti itu. Nabi Ibrahim meyakini, bahwa Tuhanlah yang menjadikan mereka, Tuhanlah yang memunculkan dan menenggelamkan mereka. Tuhanlah yang menciptakan mereka, alam semesta, termasuk menciptakan dan memberi kehidupan bagi manusia.

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin. (QS Ibrahim:75). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement