Kamis 25 Jan 2018 17:31 WIB

Pembangunan Terowongan KA Notog Tinggal Menyisakan 110 Meter

Akhir Februari mendatang ditargetkan pembuatan terowongan ini sudah bisa tembus

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Hazliansyah
 Proyek pembuatan terowongan Kereta Api di Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas
Foto: Eko widiyatno
Proyek pembuatan terowongan Kereta Api di Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pembuatan terowongan untuk keperluan rel ganda di Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, tinggal menyisakan 110 meter. Ditargerkan akhir bulan Februari mendatang pembuatan terowongan ini sudah bisa tembus.

"Pembuatan terowongan yang menembus bukit sepanjang 470 meter ini, memang dilakukan dengan melakukan pengeboran dari dua sisi bukit sekaligus. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat pekerjaan, karena bila hanya dilakukan hanya dari satu sisi bukit, prosesnya akan berlangsung lebih lama," kata Project Manager Terowongan Notog PT PP (Persero) Tbk Eko Septiyanto, Kamis (25/1).

Bila pengeboran telah berhasil menembus bukit, Eko menerangkan masih cukup banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Antara lain melakukan penguatan dinding terowongan dan membuatan landasan rel, dan juga pemasangan rel. Namun dia optimistis, penyelesaian pembangunan terowongan ini akan bisa diselesaikan sesuai target waktu.

Proyek pembuatan terowongan yang merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur rel ganda ruas Purwokerto-Kroya dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub ini, merupakan proyek yang dikerjakan sepenuhnya oleh anak bangsa.

"Mulai dari perencanaan, supervisi dan pekerjaan, dilaksanakan oleh kita sendiri," jelasnya.

Menurutnya, proyek pembangunan terowongan KA sesudah era kemerdekaan sebenarnya sudah pernah dilakukan pada tahun 1960-an. "Namun terowongan yang dibangun di Jawa Timur itu, hanya untuk 1 jalur rel. Sedangkan PT PP saat ini membangun untuk dua jalur sekaligus," jelasnya.

Pejabat Pembuat Komitmen Jalur Rel Ganda Cirebon-Kroya Kementerian Perhubungan, Yofi Okadriza, menyebutkan, proyek pembangunan terowongan di Notog ini merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda di ruas Cirebon-Kroya (Cikro) yang dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu.

"Pekerjaan di ruas jalur antara Purwokerto-Kroya, merupakan pekerjaan yang dilaksanakan terakhir, karena sifat pekerjaan yang cukup kompleks," katanya.

Di sepanjang ruas jalur antara Purwokerto-Kroya, menurutnya, harus dibangun 10 jembatan panjang yang melintas di atas sungai dan area persawahan, serta dua terowongan yang menembus bukit.

Selain di Desa Notog, terowongan juga dibangun di Desa Gambarsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Bahkan pekerjaan pembangunan terowongan di Kebasen lebih kompleks lagi, karena harus mengalihkan jalan raya yang lokasinya berdekatan dengan lokasi terowongan.

Secara keseluruhan, kata Yofi, tingkat penyelesaian pembangunan jalur ganda di ruas jalur antara Purwokerto-Kroya sudah mencapai sekitar 68 persen. Hal ini karena di lokasi lahan yang tidak dibuat jembatan dan terowongan, rel ganda sudah terpasang hampir seluruhnya.

"Hanya tinggal pembuatan terowongan dan jembatan yang saat ini sedang dikerjakan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement