Jumat 26 Jan 2018 00:49 WIB

Pelatih: Tunggal Putri Dapat Undian tak Menguntungkan

Indonesia tanpa wakil tunggal putri pada perempat final Indonesia Masters 2018.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Israr Itah
Fitriani
Foto: Dok PBSI
Fitriani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tak memiliki wakil pada nomor tunggal putri turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 2018. Pelatih tunggal putri Indonesia Heru Djenuddin beralasan, undian pada turnamen ini tidak terlalu menguntungkan, sama halnya seperti Malaysia Masters lalu.

(Baca: Delapan Wakil Indonesia ke Perempat Final Indonesia Masters)

"Memang undiannya tidak menguntungkan dari Malaysia. Fitriani sudah bertemu Ratchanok Intanon, Hanna Ramadini bertemu Sindhu (PV), di sini bertemu lagi," kata Heru, Kamis (25/1).

Fitriani dikalahkan pebulu tangkis asal Thailand Ratchanok Intanon pada babak kedua dengan skor 21-17 dan 21-16. Gregoria Mariska Tunjung mengakui keunggulan Goh Jin Wie 21-14, 19-21, dan 21-12 pada babak pertama. Begitu juga Hanna Ramadini takluk dari Sindhu PV 21-13 dan 21-10. Saat ini, Ratchanok berada di peringkat lima dunia. Sementara Sindhu berada di peringkat ketiga dunia.

"Kalau masalah persiapan, kami baru selesai libur tahun baru, baru masuk langsung berangkat ke Thailand dan Malaysia. Ini PR buat kami, mudah-mudahan bisa lebih baik lagi," kata Heru.

Heru mengatakan Pelatnas Cipayung realistis terhadap tunggal putri. Untuk kelas super series (sekarang masuk kategori turnamen level 3 dan 4) belum ada target yang pasti. Target hanya diberikan di kelas yang lebih rendah, yakni grand prix dan grand prix gold atau saat ini bernama turnamen level 5. 

"Realistis, memang kenyataanya seperti ini. Banyak PR yang harus dibenahi sektor tunggal putri," kata Heru.

Meski kalah dari Ratchanok, tapi Heru puas dengan penampilan Fitriani pada  babak kedua. Heru mengatakan ada peningkatan dipenampilan Fitriani. Menurut Heru di Indonesia Masters Fitriani bermain lebih berani dan antusias.

"Cuma fokusnya aja, pada saat poin-poin penting hilang, padahal pada  gim pertama cukup ketat," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement