REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebuah video amatir yang merekam meninggalnya seorang pasien diduga akibat ditelantarkan rumah sakit viral di media sosial beberapa hari terakhir. Kejadian ini belakangan diketahui terjadi di RSUP H Adam Malik Medan.
Pihak rumah sakit pemerintah itu pun akhirnya angkat bicara terkait video tersebut. Kabid Pelayanan Medis RSUP H Adam Malik Medan dr Nurna Fauziah mengakui, adanya kejadian ini. Menurutnya, pasien berinisial JR tersebut merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit di Kutacane, Aceh.
"Pasien tidak sadar penuh. Dia mengalami infeksi paru-paru, penurunan kadar gula darah dan terindikasi TBC," kata Nurna, Kamis (25/1).
Nurna mengatakan, saat tiba di RSUP H Adam Malik, Ahad (25/1), tidak ada ruang ICU yang kosong. Dengan persetujuan keluarga, pasien tersebut akhirnya dirawat di ruang biasa. Namun, kondisinya semakin menurun.
Melihat kondisi JR, pihak keluarga pun berniat memindahkannya ke rumah sakit lain. Namun, Nurna mengatakan, ada prosedur rumah sakit yang menyebut pasien boleh dirujuk jika kondisinya telah stabil terlebih dahulu.
"Pasien tersebut kondisinya tidak stabil. Jadi harus distabilkan dulu, baru dirujuk," ujar dia.
RSUP H Adam Malik pun menyayangkan pihak rumah sakit di Kutacane yang tidak berkoordinasi terkait ketersediaan ruangan dan alat medis mereka. Mereka menyayangkan munculnya anggapan bahwa insiden tersebut murni kesalahan RSUM H Adam Malik.
Meski demikian, Nurna mengatakan, mereka siap jika pihak keluarga pasien akan menempuh jalur hukum. "Itu (gugatan hukum) kan hak keluarga pasien. Mungkin mereka merasa tidak sesuai, boleh saja mengajukan keberatan," kata Nurna.
Video ini pertama kali dipublikasikan oleh akun Facebook bernama Lia Siantury Caem yang mengaku sebagai keponakan JR. Video tersebut dibagikan pada Ahad (21/1) lalu dan mendapat ribuan komentar. Dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu, tampak keluarga JR yang histeris karena laki-laki tersebut meninggal lantaran tak mendapat perawatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika