REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai Palestina tidak menghormati Paman Sam terkait keputusannya atas Yerusalem. Dia mengatakan, perlakuan seperti itu membuat AS enggan untuk melanjutkan perundingan damai.
"Penghormatan harus ditunjukkan ke AS atau kita tidak akan melangkah lebih jauh," kata Presiden Trump kepada wartawan di Davos, Jumat (26/1) seperti dilaporkan BBC.
Trump mengungkapkan, Yerusalem merupakan hadiah yang dia berikan kepada Israel atas rasa hormat yang mereka tunjukakn kepada AS. Mengingat hal tersebut, Trump menegaskan jika keputusannya atas Yerusalem sudah tidak bisa dinegosiasikan lagi.
Baca juga, Mengapa Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel?
Keputusan sepihak atas Yerusalem itu lantas membuat Palestina enggan naik meja perundingan. Mereka menilai AS sudah kehilangan netralitas sehingga tidak pantas lagi menjadi mediator perdamaian Palestina-Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahkan menyebut keputusan yang diambil Trump merupakan tamparan pada dunia. Pengakuan itu telah menerobos sejumlah kesepakatan internasional yang telah dicapai sebelum pemerintahan Trump dimulai. Kebijakan itu juga membuat AS disingkirkan oleh masyarakat internasional.