Jumat 26 Jan 2018 11:27 WIB

BNPB Perkirakan Bencana Puting Beliung Meningkat

Perubahan fungsi lahan berkontribusi pada peningkatan perubahan tekanan udara.

Fenomena tiga penampakan puting beliung yang bersamaan terjadi di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (23/10)
Foto: Dok BNPB
Fenomena tiga penampakan puting beliung yang bersamaan terjadi di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (23/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kejadian puting beliung di beberapa daerah diperkirakan akan meningkat. Namun pihaknya tidak memperkirakan kapan dan di mana.

"Puting beliung masih akan terjadi. Kapan dan di mana akan terjadi, tidak bisa diperkirakan karena penyebabnya adalah faktor alam, yaitu perbedaan tekanan," kata Sutopo ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (26/1).

Meskipun kejadian puting beliung tidak bisa diperkirakan kapan dan di mana akan terjadi, Sutopo mengatakan kejadian puting beliung bisa diperkirakan akan terus meningkat karena terkait dengan perubahan penggunaan lahan yang begitu besar. Semakin banyak lahan yang berubah penggunaannya, misalnya dari hutan menjadi perkebunan atau dari lahan pertanian menjadi permukiman, akan semakin besar kemungkinan menyebabkan perubahan tekanan udara.

"Keberadaan manusia jelas berpengaruh terhadap perubahan tekanan dan suhu udara. Faktor manusia juga dapat menyebabkan perubahan tekanan yang berpeluang menyebabkan angin puting beliung," tuturnya.

Sutopo mengatakan kebanyakan bencana yang terjadi di Indonesia memang disebabkan oleh faktor manusia, yaitu perubahan penggunaan lahan dan cara hidup yang tidak memperhatikan konservasi lingkungan. Banjir dan tanah longsor misalnya, lebih banyak disebabkan oleh perilaku membuang sampah di sungai dan alih guna lahan tebing yang sebelumnya berupa hutan menjadi permukiman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement