Jumat 26 Jan 2018 14:13 WIB

Bantuan Logistik ke Pengungsi Korban Gempa Mulai Mengalir

Ratusan warga Kabupaten Sukabumi yang mengungsi tersebar di empat kecamatan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Endro Yuwanto
Titik lokasi gempa Lebak Banten
Foto: dok. BMKG
Titik lokasi gempa Lebak Banten

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi mulai menyalurkan bantuan untuk korban gempa 6,1 skala richter (SR). Khususnya bantuan untuk warga yang mengungsi karena rumahnya rusak akibat gempa.

Sebelumnya, ratusan warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengungsi akibat gempa bumi 6,1 SR Lebak, Banten, yang terjadi pada Selasa (23/1). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah warga yang mengungsi mencapai sebanyak 231 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 843 jiwa.

Ratusan warga ini tersebar di empat daerah, yakni Kecamatan Kabandungan, Pabuaran, Cikakak, dan Bojonggenteng. "Bantuan untuk tiga kecamatan yang warganya mengungsi sudah dilakukan," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman, Jumat (26/1).

Ketiga kecamatan itu yakni Kabandungan, Pabuaran, dan Cikakak. Sementara pengiriman bantuan untuk pengungsi di Kecamatan Bojonggenteng baru dilakukan pada Jumat ini.

Maman menerangkan, untuk membantu pengunngsi pemkab mendirikan tenda yang berasal dari BPBD dan Dinas Sosial Sukabumi. Selain itu, kata dia, pihaknya berupaya memfasilitasi kebutuhan dasar seperti selimut, mi instan, terpal, sarden, penampung air, velbed, dan matras.

Selain itu, kata Maman, bantuan juga berasal dari BPBD Provinsi Jabar. Di antaranya selimut, bubur, kecap, saus, dan terpal atau tenda gulung. Upaya lainnya yakni dengan membuka posko di BPBD, Kecamatan Pabuaran, Cikakak, dan Kabandungan.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh, ada empat kecamatan yang melaporkan warganya mengungsi. Perinciannya, lanjut Eka, warga Kecamatan Kabandungan yang mengungsi sebanyak 156 KK yang terdiri atas 553 jiwa. Selanjutnya, Kecamatan Pabuaran sebanyak 58 KK terdiri atas 211 jiwa, Cikakak sebanyak 12 KK terdiri atas 62 jiwa, dan Bojonggenteng sebanyak 5 KK terdiri atas 17 jiwa.

Eka menerangkan, warga tersebut sebagian mengungsi ke tenda darurat yang dibangun maupun ke sejumlah lokasi lainnya, seperti rumah saudara maupun tetangga terdekat. "Warga terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak akibat gempa."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement