Jumat 26 Jan 2018 14:16 WIB

Kemah Cinta Halal untuk Bantu Muslim Lajang

Perkemahan cinta itu bertujuan membantu Muslim lajang menemukan persahabatan halal.

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Muslimah Malaysia
Foto: Dok Republika
Muslimah Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,  PETALING JAYA -- Seorang perempuan berusia 40 tahun mengorganisasi kamp love (kemah cinta) untuk Muslim lajang di Malaysia. Nor Daayah Abdullah menjelaskan perkemahan cinta itu bertujuan membantu Muslim lajang menemukan persahabatan halal.

Dilansir dari The Star Online pada Jumat (26/1) wanita yang berprofesi sebagai pengusaha itu menyebut kegiatan itu sebagai Kem Mei Jodoh atau mendapatkan sebuah kamp persaudaraan. Kegiatan ini juga bertujuan membantu sesama Muslim membangun kepercayaan diri dalam pencarian kebenaran.

"Saya mengerti bagaimana rasanya sendirian, karena suami saya meninggal satu tahun lalu dan kami sama sekali tidak memiliki anak," kata Nor Daayah.

Kegiatan ini bermula dari kegelisahannya melihat masalah seputar aktivitas kencan di kalangan umat Islam, terutama di dunia maya. "Saya telah bergabung dengan beberapa kelompok kencan daring dan banyak menggambarkan dirinya sebagai lajang, sebenarnya tidak," ujar dia.

Hal itu memacunya membuat gerakan membantu seseorang yang benar-benar ingin menemukan pasangan hidup tanpa ditipu. Perkemahan tersebut diisi sejumlah diskusi oleh motivator berpengalaman mengenai bagaimana memperbaiki diri sebelum menemukan pasangan.

"Para peserta belajar bagaimana mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan finansial sebelum menikah dan bagaimana mengatasi kekurangan mereka," kata Nor Daayah.

Ia mengklaim, kegiatan itu mendapat tanggapan positif, terutama setelah selebaran menjadi pembahasan di media sosial. "Telepon kami sudah berdering tanpa henti. Banyak yang ingin menjadi bagian dari acara ini," ujar dia.

Untuk bergabung dengan kamp love, peserta harus lajang dan Muslim. Kegiatan diselenggarakan di Dewan Sri Melati, Precinct 3, Putrajaya pada 3 Maret, pukul 08.30 sampai 18.00 waktu setempat. Peserta dibebani biaya sebesar 100 ringgit Malaysia, tetapi bagi yang mendaftar sebelum 12 Februari hanya dikenakan biaya 70 ringgit Malaysia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement