Jumat 26 Jan 2018 14:56 WIB

Saham Waskita Beton Masuk Indeks LQ45

Waskita Beton masuk 60 besar perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar.

Waskita Beton Precast
Foto: koranloker.info
Waskita Beton Precast

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menilai bahwa masuknya saham perseroan ke dalam daftar kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 merupakan bentuk apresiasi atas kinerja yang positif. Direktur Keuangan dan Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk, MC Budi Setyono menyampaikan bahwa dengan masuknya saham perseroan dalam indeks LQ45 diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan harga saham ke depannya.

"Hal itu karena indeks LQ45 menjadi kriteria investasi utama yang digunakan oleh para investor dalam portofolionya," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/1).

Ia menambahkan bahwa perseroan juga akan terus berusaha meningkatkan sisi fundamental perusahaan sebagai upaya konsistensi perusahaan masuk dalam jajaran saham LQ45. "Perusahaan meyakini bahwa saham yang memiliki likuiditas tinggi dapat menarik antusiasme pasar untuk melakukan transaksi. Selain itu, aksi korporasi juga turut mempengaruhi agresivitas saham perusahaan," katanya.

Ia menambahkan bahwa dengan terpilihnya saham WSBP ke dalam indeks LQ45, menunjukkan perusahaan masuk dalam kriteria 60 besar perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar dalam 12 bulan terakhir, 60 besar perusahaan yang memiliki nilai transaksi perdagangan saham terbesar dalam 12 bulan terakhir, dan sudah tercatat di BEI setidaknya minimal 3 bulan.

"Penilaian juga berdasar dari keuangan yang baik, prospek yang bagus dan nilai transaksi yang besar serta frekuensi perdagangan yang tinggi dari perusahaan," katanya.

Pada tahun 2017, ia memaparkan, perusahaan optimis akan mencapai laba bersih sekitar Rp 1,2 triliun. Adapun pada tahun 2018, WSBP menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun.

Sedangkan dari sisi produksi, lanjut dia, saat ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton per tahun. Tahun 2018 kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, di mana perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton per tahun hingga 600 ribu ton per tahun. Peningkatan kapasitas itu berasal dari dua plant baru WSBP di Penajam dan Medan serta peningkatan dari kapasitas produksi eksisting.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement