Jumat 26 Jan 2018 16:14 WIB

Serangan Belalang Setan di Gunungkidul Teridentifikasi

Ledakan hama belalang setan masih terbatas di Baleharjo dan Karangejek.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Belalang Setan (Aularches millaris)
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Belalang Setan (Aularches millaris)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Tim Peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengidentifikasi belalang setan (Aularches milliaris) di Kabupaten Gunungkidul. Ini jadi jawaban atas serangan ribuan belalang setan ke lahan pertanian warga dua pekan lalu.

"Ledakan hama belalang setan di Gunungkidul ini masih bersifat lokal," kata salah satu peneliti Fakultas Biologi UGM, Sudaryadi, Jumat (26/1).

Kesimpulan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan bersama peneliti lain Soenarwan Hery Purwanto dan Hari Purwanto di perbatasan Karangrejek dan Beleharjo. Penelitian ke daerah-daerah di Kecamatan Wonosari itu dilakukan pada 23 Januari lalu.

Hasilnya, ledakan hama belalang setan masih terbatas di Baleharjo dan Karangejek. Ia mengaku masih menemukan fase dewasa maupun pradewasa belalang setan dalam jumlah cukup banyak pada satu lahan tanaman rumput kalanjana.

"Namun, tidak ditemukan di tempat lain yang berjarak 500 meter dari titik di mana terdapat belalang setan," ujar Sudaryadi.

Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Hal itu disebabkan, lanjut Sudaryadi, masih banyak serangga yang berada dalam fase pradewasa, sehingga belalang setan masih akan mudah dijumlai dalam beberapa pekan ke depan.

Artinya, masih sangat perlu dilakukan pemantauan secara periodik. Belalang dengan sayap berwarna hijau dengan bercak kuning ini memiliki siklus hidup relatif lama dibandingkan dengan jenis belalang lain.

Belalang ini bergerak aktif pada malam hari dengan pergerakan yang lambat. Menurut Sudaryadi, jika ke depan perlu dilakukan pengendalian lebih lanjut, bisa dilaksanakan dengan melakukan penangkapan secara manual.

Saat ini, peneliti Fakultas Biologi UGM tengah melakukan pengamatan preferensi pekan belalang setan. Langkah itu tidak cuma untuk mengetahui kemungkinan ledakan hama, tapi menentukan habitat yang disukai untuk peletakan telur. "Dan, kemungkinan memperoleh predator alami dari belalang setan," kata Sudaryadi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement