REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 50 paramotor terbang bersama siap memecahkan rekor di Jogja Air Show, kawasan Pantai Depok dan Parangtritis Kabupaten Bantul, DIY. Aksi itu bagian dari pertunjukan dirgantara yang digelar 17 dan 18 Februari 2018.
"Jogja Air Show tahun ini kita fokuskan untuk pemecahan rekor terbanyak se-Indonesia sebanyak 50 paramotor," kata Kepala Dinas Personel (Kadispers) Pangkalan Udara Adisutjipto Kolonel Pnb Andi Wijanarko di Bantul, Jumat (26/1).
Usai audiensi dan koordinasi penyelenggaran Jogja Air Show (JAS) 2018 dengan Bupati Bantul, Kadispers Lanud Adusutjipto mengatakan rekor terbanyak sebelumnya adalah 44 paramotor terbang bersama yang dipecahkan di Ngawi, Jawa Timur.
Selain paramotor terbang terbanyak, JAS yang diselenggarakan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY bersama pemerintah setempat itu juga akan memecahkan rekor penerbangan paramotor yang menggunakan remote kontrol.
"Kemudian ada dari persatuan layang-layang yang selama ini tidak pernah terlibat dalam JAS, mereka antusias ikut dalam kegiatan kita, sehingga kemungkinan tahun ini akan kita masukkan ke dalam bagian dari olahraga dirgantara FASI DIY," katanya.
Andi Wijanarko mengatakan JAS juga akan diramaikan dengan demo aerobatik dari Tim Jupiter, solo aerobatik yang menggunakan pesawat serta beberapa pertunjukan olahraga dirgantara lain seperti terjun payung dan paralayang.
"Pemda Bantul sangat 'support' dan mendukung baik dari panggung, sarana prasarana termasuk fasiliats umum serta konsumsi. Pak Bupati juga mendukung sekali dan antusias menyambut, karena ini akan mendukung sektor pariwisata Bantul," katanya.
Menurut dia, JAS merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan FASI DIY bersama Lanud Adisutjipto serta dukungan dari Pemda DIY dan Bantul.
Ajang pada 2018 ini merupakan penyelenggaraan ke-13 setelah tahun lalu juga digelar di kawasan Pantai Depok dan Parangtritis Bantul.
"Kebetulan pelaksanaan merupakan momen hari libur, jadi kita manfaatkan untuk melaksanakan kegiatan ini dan kenapa diajukan pada Februari yang biasa Maret atau April, karena kita memanfaatkan angin barat," katanya.
Kadispers mengatakan dalam pelaksanaan JAS 2018 ini untuk atlet olahraga dirgantara yang berasal dari luar negeri tidak diikutkan, namun diperuntukkan bagi atlet dalam negeri, sebagai upaya memajukan kedirgantaraan di Tanah Air.
"Kita sudah mengundang para atlet dari luar DIY, ada beberapa yang belum konfirmasi untuk berpartisipasi dalam kegaiatan JAS itu, dan kita masih menunggu sekitar dua minggu lagi," katanya.